Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Resah soal Kebijakan Pemerintah Cabut Subsidi Listrik 900 VA
Oleh : Redaksi
Sabtu | 07-01-2017 | 18:38 WIB
daya-900-watt.gif Honda-Batam

Risdianto warga Temberan Pangkalpinang Kepulauan Bangka Belitung merasa khawatir masuk daftar pelanggan yang subsidi listriknya ditarik.(Sumber foto: CNN)

BATAMTODAY.COM, Pangkal Pinang - Keputusan pemerintah mencabut subsidi listrik bagi pelanggan 900 volt-ampere (VA) menimbulkan keresahan di kalangan warga.

Warga berharap, subsidi bagi pelanggan listrik 900 VA tetap dipertahankan, karena kondisi perekonomian yang sedang lesu.

“Jelas ini memberatkan warga. Kan selama ini sudah stabil kenapa dicabut,” ujar Risdianto, warga Temberan Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (7/1/2017).

Risdianto ikut merasa resah dan khawatir setelah mendengar kabar subsidi listrik akan dicabut pemerintah. Ia berharap tidak masuk daftar pelanggan yang subsidinya akan dicabut.

Bapak tiga anak ini merupakan pelanggan listrik 900 VA. Sejak lama, ia selalu berusaha menghemat pemakaian listrik guna meringankan beban tagihan.

Sebagai pelanggan listrik PLN, kebutuhan di rumah Risdianto hanya untuk menyalakan televisi, kipas angin dan beberapa buah lampu.

Bekerja serabutan sebagai pedagang dan buruh bangunan membuat Risdianto masih berharap banyak dengan program subsidi pemerintah.

Pelanggan lainnya, Joko, warga Kampung Bintang, mengaku heran dengan kebijakan pemerintah yang menyasar tagihan listrik.

“Apakah penilaiannya akurat. Nanti ada pelanggan yang dibilang tidak mampu, ada yang mampu, bagaimana mereka bisa (menentukan),” ujar Joko.

Pemerintah mencatat, sebanyak 23 juta pelanggan 900 VA menerima subsidi setiap tahunnya. Setelah dilakukan verifikasi ulang, hanya 4,1 juta pelangggan yang masuk kategori kurang mampu.

Sisa 18,9 juta pelanggan dianggap mampu sehingga subsidi akan dicabut secara bertahap selama tahun 2017.

Warga yang terkena pencabutan subsidi diperkirakan membayar biaya tambahan Rp80.000 hingga Rp150.000 setiap bulannya.

Sumber: CNN
Editor: Udin