Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menurut Kementan, Harga Cabai Melambung Akibat Pedagang Ambil Untung Tinggi
Oleh : Redaksi
Sabtu | 07-01-2017 | 12:50 WIB
cabe-melejit1.jpg Honda-Batam

Harga Cabai Melambung Akibat Pedagang Ambil Untung Tinggi. (Foto: Dok Batamtoday)

BATAMTODAY.COM, Batam - Direktur Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Spudnik Sujono meminta pedagang tidak mengambil untung tinggi yang mengakibatkan harga cabai melambung.

Menurut Spudnik, meski belakangan ini kerap hujan, tidak mempengaruhi produksi cabai di petani, stok juga masih cukup.

"Dari sisi suplai produksi tidak berubah signifikan. Jadi ini tindak lanjut menyikapi situasi harga cabai beberapa hari ini yang sepertinya. Kami melihat ada yang tidak wajar," ungkap Spudnik di lokasi, Magelang, Jumat (6/1/2017).

Sebab, menurut Spudnik, tingginya harga cabai rawit merah di beberapa daerah disebabkan oleh efek domino yang terjadi.

"Saya bisa memahami harga bisa menembus Rp 100.000/kg apabila barangnya tidak ada, tapi ini barangnya ada. Ini kan ekspektasi yang dibuat oleh pedagang, kemudian di media di publikasi, seolah-olah ya tadi, efek domino sehingga di bawah harga juga menjadi tinggi," lanjutnya.

Ia juga mengatakan, sejumlah pedagang mengambil untung terlalu besar dari harga yang dibeli langsung ke petani.

"Kalau petani yang masih menikmati (harga) saya masih bisa paham, tapi jangan kemudian pedagang yang hanya memindahkan dapat Rp 40.000-Rp 60.000. kan enak tenan. Makanya saya bilang, harga Rp 70.000 tapi di petani Rp 60.000, dia (pedagang) dapat Rp 10.000, saya bisa terima. Lah ini harga di petani, dia (pedagang) beli Rp 40.000, dia beli Rp 60.000, dia jual Rp 120.000. (Pedagang untung) Rp 60.000 duduk-duduk hanya pindahin, itu nggak adil. Saya nggak terima," kata dia.

"Jadi bukan karena suplai dan demand, tapi saya cenderung ini adalah ekspektasi pedagang saja," tuturnya.

Sumber: detik.com
Editor: Yudha