Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wisata Bahari yang "Instagramable" Masih jadi Tren 2017
Oleh : Redaksi
Rabu | 04-01-2017 | 18:14 WIB
wisatawan-di-Bali.gif Honda-Batam

Turis di Pantai Balangan, Bali (Sumber foto: CNN)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Tren wisata bahari masih akan mendominasi perjalanan wisata pada tahun 2017. Wisata bahari yang disasar wisatawan biasanya yang relatif "instagramable".

"Aktivitas akan wisata bahari masih mendominasi. Belum bisa bergeser terlalu banyak di tahun 2017," kata Chief Executive Officer Triptrus.com, Brahmantya Sakti, Selasa (3/1/2017).

Ia mencatat, wisatawan nusantara mulai bergeser ke jenis wisata lain. Namun, ia melihat secara jumlah perjalanan wisata bahari masih banyak jika dibandingkan wisata mendaki gunung dan air terjun.

"Wisata bahari itu murah, menarik untuk didokumentasi dan aktivitasnya banyak. Misalnya bawah laut bisa snorkeling. Untuk di pesisir bisa foto-foto di tebing," katanya.

Menurut Brahmantya, faktor pendorong tren wisata bahari yang berpengaruh yakni murahnya harga paket wisata. Ia menyebutkan beberapa paket wisata seperti ke Raja Ampat, Pulau Komodo, dan Belitung kini telah terjangkau untuk wisatawan.

"Trip diving ke Komodo dan Raja Ampat itu banyak dilakukan di 2016. Harga paket jadi murah karena ada direct flight seperti yang murah ke Sorong. Harga paket semakin murah dan dijangkau wisatawan," jelasnya.

Snorkeling di dekat dermaga Desa Sawandarek, Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat, Minggu (30/10/2016). (Sumber foto: CNN)

Kecenderungan berfoto di obyek wisata bahari seperti laut juga turut memengaruhi. Menurutnya, laut yang biru lebih menarik wisatawan untuk mengabadikan dan lalu diunggah ke media sosial.

"Eranya sekarang kan pencitraan di Instagram. Kalau kuliner kan sulit untuk fotonya. Untuk experience atau pengalaman itu kan gak bisa didokumentasikan. Experience itu seperti belajar membatik, wisata yang diserap dari pendengaran dan penglihatan. Jadi lebih pilih yang mudah seperti wisata bahari," jelasnya.

Sumber: CNN
Editor: Udin