Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perusahaan Pelat Merah Dikejar Target Satu Juta Rumah
Oleh : Redaksi
Jum'at | 30-12-2016 | 11:50 WIB
ilustrasi_rumah_bersubsidi.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginjak pedal gas memacu perusahaan-perusahaan pelat merah untuk mengejar target program Satu Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

"Presiden Jokowi ingin mewujudkan pembangunan satu juta rumah per tahun. Bukan per lima tahun. Jadi, lima juta dalam lima tahun,” ujar Menteri BUMN Rini Soemarno, Kamis (29/12/2016).

Rini menegaskan, perusahaan-perusahaan BUMN harus mengambil peranan dan bergotong royong merealisasikan target itu. Ia bahkan menyerukan imbauan khusus kepada Perum Perumnas, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dan PT Semen Indonesia Tbk.

Perum Perumnas, selaku eksekutor yang membangun rumah, diminta mendongkrak pembangunan rumah. Sementara, BTN sebagai bank penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) diminta lebih agresif lagi menggelontorkan pembiayaan.

BTN telah memberikan fasilitas KPR dan pembiayaan kepemilikan rumah untuk 300 ribu unit rumah. Namun, Rini menilai, realisasi itu masih jauh dari target satu juta rumah.

Adapun, untuk Semen Indonesia, Rini mengimbau agar perusahaan penyedia bahan baku konstruksi rumah tersebut mampu memasok harga semen yang lebih kompetitif.

"Kepada Semen Indonesia, bangun rumah menggunakan semen. Jadi, harga semen jangan terlalu mahal. Sebagai BUMN, kami memang harus cetak untung, tapi harus layani rakyat juga," tekan Rini.

Program Satu Juta Rumah dimaksudkan untuk memperkecil angka selisih kebutuhan rumah, sekaligus mempersempit kesenjangan kepemilikan rumah, khususnya di kalangan masyarakat wong cilik.

Melalui program ini, pemerintah menargetkan membangun satu juta rumah dengan komposisi, yaitu 700 ribu unit rumah bersubsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dan 300 ribu unit rumah non subsidi.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sampai Agustus lalu, realisasi pembangunan rumah baru mencapai 23,08 persen atau sekitar 230.802 unit.

Secara rinci, realisasi tersebut baru memenuhi 25,67 persen atau 179.718 unit dari target 700 ribu unit rumah bersubsidi dan 17,02 persen atau 51.084 unit dari target 300 ribu unit rumah nonsubsidi.

Sementara, menurut data Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi), sepanjang tahun ini, realisasi pembangunan rumah yang ditargetkan asosiasi baru mencapai 57,14 persen atau 40 ribu unit dari total 70 ribu unit.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha