Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ucapkan Selamat Natal, Menag Minta Umat Kristiani Jaga Kesederhanaan
Oleh : Redaksi
Minggu | 25-12-2016 | 10:00 WIB
Lukman_hakim_saefuddin.jpg Honda-Batam

Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memberi ucapan selamat Hari Natal bagi umat kristiani. Ucapan selamat itu diungkapkan Lukman lewat Twitter.

Ucapan Selamat Natal itu sudah dilakukan Lukman sejak Sabtu (24/12) malam, lewat akun Twitter miliknya @lukmansaifuddin.

"Selamat merayakan Hari Natal bagi segenap umat Kristiani. Selamat menebar kasih bagi semua," demikian cuitan Menteri Agama Lukman Hakim.

Ucapan ini lantas banyak mendapat respons dari netizen. Selang beberapa jam kemudian, Lukman kembali mencuit ucapan selamat Hari Natal bagi umat Kristiani. Dia menyerukan kesederhanaan dalam merayakan Natal.

"Selamat bersukacita dan berbahagia dalam kesederhanaan," katanya yang lantas langsung direspons oleh netizen.
Menag berpesan agar perayaan Natal tahun ini diselenggarakan dalam suasana kesederhanaan.

Perayaan Natal, kata dia, harus dapat dijadikan momentum bagi umat Kristiani untuk bisa lebih meningkatkan kualitas kehidupan beragama sesuai nilai dan ajaran yang diyakininya.

"Peningkatan kualitas beragama menjadi modal penting bagi pembangunan bangsa yang majemuk," kata Lukman dalam pernyataan resmi yang dikirimkan Pinmas Kemenag, Sabtu (24/12/2016)

Menurut dia, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa religius dalam segala bentuk keragamannya. Menag berharap, semua pihak dapat mengedepankan sikap saling menghormati dan bertoleransi. Di tengah keberagaman, sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan sangat diperlukan, terutama untuk merawat kerukunan dan kedamaian.

"Untuk itu, kita hormati saudara-saudara kita yang tak mengucapkan Selamat Natal atas dasar pemahaman keyakinannya, sebagaimana kita juga hormati mereka yang mengucapkannya," ujar Menag Lukman di Jakarta.

"Kita berlapang dada menghormati umat Kristiani yang merayakan Natal, sembari berharap mereka juga dengan penuh kesadaran menghormati sesama saudaranya yang tak merayakan Natal," tambahnya.

Bila semua anak bangsa saling menghormati, saling memberi kehormatan kepada yang lain, maka semua akan mendapatkannya. Sebaliknya, bila yang terjadi adalah sikap saling menuntut untuk dihormati, akan muncul pertanyaan tentang siapa yang memberi dan siapa yang mendapatkan.

"Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Memberi lebih baik dari pada menerima apalagi meminta. Marilah berlomba dalam kebajikan," harapnya.

Kepada umat Kristiani yang merayakan Natal, Menag mengatakan, "Selamat bersuka cita dan berbahagia. Namun tetaplah dalam kesederhanaan dan taburlah kebaikan.

Editor: Surya