Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang Natal, IHSG Diramalkan Melorot Lagi
Oleh : Redaksi
Jum'at | 23-12-2016 | 09:14 WIB
bursa-efek-indonesia.jpg Honda-Batam

Suasana di Bursa Efek Indonesia. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Minimnya sentimen positif dan tipisnya volume perdagangan diprediksi memperngaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada perdagangan jelang Natal hari ini, Jumat (23/12), sehingga rawan koreksi lanjutan.

 

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, tadi malam pasar saham global bergerak konsolidasi, tutup tipis di teritori negatif di tengah perdagangan yang tipis. Ia merinci indeks Dow Jones dan S&P di Wall Street masing-masing terkoreksi 0,12 persen dan 0,19 persen di 19.918,88 dan 2.260,96.

Sementara, data ekonomi AS yang keluar tadi malam yakni core durable goods orders November 2016 naik 0,5 persen secara bulanan, di atas perkiraan 0,2 persen. Hal itu kembali mengkonfirmasi peningkatan aktivitas bisnis di AS dan akan memperkuat rencana ekonomi Trump mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Dolar AS cenderung menguat dan imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik 0,4 persen ke 2,55 persen, merespons data tersebut,” ungkap David dala risetnya, dikutip Jumat (23/12).

Adapun, IHSG lagi-lagi berada di zona negatif pada perdagangan kemarin. IHSG kemarin ditutup pada level 5.042,870 atau terkoreksi 68,522 poin (1,34 persen).

Menurut David, kondisi tersebut merupakan posisi penutupan terendah IHSG sejak perdagangan 11 Juli 2016 lalu. Nyatanya, kenaikan outlook utang Indonesia menjadi positif dari stabil dengan rating ‘BBB-‘ oleh Fitch tidak mempengaruhi minat beli pemodal. “Seluruh saham sektoral mengalami koreksi,” imbuh David.

Hari ini, IHSG kembali diprediksi bergerak negatif karena minimnya sentimen positif dan ekspektasi atas penguatan dolar pada 2017 dan kenaikan bunga The Fed. Hal tersebut otomatis meningkatkan keluarsnya arus dana asing (capital outflow) di emerging market termasuk Indonesia.

Sebenarnya, kondisi ini telah terjadi beberapa pekan terakhir, di mana tercatat asing selalu tercatat jual bersih (net sell). Dengan begitu, David memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.010 dan resisten 5.110.

“Pelaku pasar cenderung bermain safe dan aksi beli sifatnya selektif dalam volume terbatas terutama menyasar saham-saham yang memiliki isu individual menarik seperti pembagian dividen interim,” jelas David.

Sementara, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya masih optimistis IHSG bisa bergerak positif ditengah arus dana asing yang masuk (capital inflow) yang masih minim.

Menurutnya, koreksi wajar merupakan peluang bagi pelaku pasar untuk melakukan aksi beli jangka pendek maupun menengah. Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.002 dan resisten 5.221.

“IHSG sedang mengantisipasi libur panjang, kondisi perekonomian yang masih cukup stabil sehingga dapat menopang pola gerak IHSG, hari ini IHSG berpotensi melakukan teknikal rebound,” ungkap William dalam risetnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani