Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Terus Tertekan
Oleh : Redaksi
Rabu | 21-12-2016 | 11:50 WIB
nilai-Tukar-Rupiah1.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Aliran dana modal keluar (capital outflow) dilaporkan masih intens terjadi. Akibatnya, nilai tukar rupiah terus tertekan. Pada perdagangan Selasa, 20 Desember 2016, rupiah tercatat kembali melemah, yaitu ditutup pada level 13.393 per dolar AS menurut kurs JISDOR Bank Indonesia (BI).

Analis Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, menuturkan, semenjak awal Desember ini, sekitar US$ 147 juta dana modal keluar dari pasar saham Indonesia. "Prospek rupiah dalam jangka pendek masih akan tertekan oleh situasi global, tapi konsistensi kenaikan harga komoditas bisa menjaga tren penguatannya," kata Rangga melalui keterangan tertulis, Rabu, 21 September 2016.

Selain itu, sikap Presiden Joko Widodo, yang menginstruksikan agar tidak melepas harga bahan bakar minyak (BBM) dan listrik ke harga pasar, menurut Rangga, bisa menahan inflasi. "Namun bisa memberatkan anggaran ke depan," ujarnya.

Rangga berujar, harga minyak yang terus menguat juga membuat penguatan dolar terus bertahan. Seperti pada Rabu dinihari, 21 Desember 2016, dolar tercatat menguat tipis dan diikuti dengan kenaikan imbal hasil US Treasury yang sebelumnya sempat turun.

"Kenaikan indeks dolar terutama dipicu oleh pelemahan tajam yen yang merespons kebijakan BoJ yang masih cukup dovish walaupun lebih optimistis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi ke depan," ujarnya. Adapun harga minyak mentah, yang masih menguat, menjaga ekspektasi inflasi global tetap tinggi.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha