Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BI Kepri Mulai Edarkan Uang NKRI di Batam
Oleh : Gokli Nainggolan
Selasa | 20-12-2016 | 08:24 WIB
uangbarunkri.jpg Honda-Batam

Staf BI Kepri menunjukkan uang NKRI yang baru. (Foto: Gokli Nainggolan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bank Indonesia (BI) perwakilan Kepri pada hari ini, Senin (19/12/2016) mulai mengedarkan uang NKRI di wilayah Batam.

 

Uang desain baru itu diluncurkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Kantor Bank Indonesia, Jakarta yang disiarkan secara live striming di masing-masing Kantor Perwakilan BI se-Indonesia. Peluncuran uang yang menampilkan 12 pahlawan nasional itu bertepatan dengan Hari Bela Negara.

Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, menerangkan uang NKRI yang telah diluncurkan dan mulai diedarkan itu mencakup tujuh pecahan uang rupiah kertas serta empat pecahan rupiah logam. Selain gambar pahlawan nasional, pada uang rupiah kertas tahun emisi 2016 itu juga dicantumkan gambar tari nusantara dan pemandangan alam Indonesia.

"Pencantuman gambar tari nusantara dan pemandangan alam itu untuk lebih memperkenalkan keragaman seni, budaya dan kekayaan alam Indonesia," ujarnya di Kantor Perwakilan BI Kepri, Kota Batam.

Gusti berujar, uang NKRI yang telah didistribusikan BI Pusat ke Kantor Perwakilan BI Kepri mencapai Rp60-70 miliar. Uang tersebut akan diedarkan ke masyarakat melalui Bank, BPR, Money Changer dan lainnya.

"Tahap pertama ini, kami (BI Kepri) akan turun langsung ke masyarakat melakukan sosialisasi dan memasang bener atau spanduk," katanya.

Kendati uang rupiah kertas maupun logam tahun emisi 2016 telah resmi beredar, uang rupiah tahun emisi sebelumnya dipastikan masih tetap berlaku sebagai alat tukar yang sah, sepanjang belum dilakuka penarikan atau pencabutan oleh Bank Indonesia.

"Proses penarikan berlangsung alami, uang yang lusuh masuk ke BI dan yang baru diedarkan," ujarnya.

Adapun uang NKRI tahun emisi 2016 yang baru diluncurkan itu, yaitu pecahan Rp 100.000 menampilkan dua proklamator, Soekarno-Hatta. Uang rupiah kertas ini didomonasi warnah merah, hampir mirip dengan desian yang lama, hanya saja gambar gedung DPR/MPR diganti dengan gambar Tari Topeng Betawi.

Pecahan Rp 50.000, menampilkan pahlawan nasional Ir Djuanda Kartawidjaja dan gambar Tari Legong dari Bali. Uang rupiah kertas ini didominasi warna biru dengan latar belakang pemandangan alam pulau Komodo.

Pecahan Rp 20.000, menampilkan pahlawan nasional GSSJ Ratulangi dan Tari Gong dari Suku Dayak. Uang rupiah kertas ini didominasi warna hijau dengan latar belakang panorama alam Derawan Kalimantan Timur.

Pecahan Rp 10.000, menampilkan pahlawan nasional dari tanah Papua, Frans Kaisiepo dan gambar Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan. Uang rupiah kertas ini didominasi warna ungu dengan latar belakang pemandangan alam Taman Nasional Wakatobi dan bunga cempaka Hutan Kasar.

Pecahan Rp 5.000, menampilkan pahlawan nasional KH Idham Chalid dan gambar penari Gambyong. Uang rupiah kertas ini didominasi warna cokelat, dengan katar belakang pemandangan alam Gunug Bromo serta bunga Sedap Malam.

Pecahan Rp 2.000, menampilkan pahlawan nasional Moehammad Hoesni Thamrin dan gambar Tari Piring dari Sumatera Barat. Uang rupiah kerta ini didominasi warna abu-abu, dengan latar belakang pemandangan alam Ngarai Sianok dan bunga Jeumpa.

Pecahan Rp 1.000, menampilkan pahlawan wanita dari Aceh, Tjut Meutia dan gambar Tari Tifa dari Papua dan Maluku Tenggara. Uang rupiah kertas ini didominasi warna hijau, dengan latar belakang pemandangan alam Banda Neira dan bunga anggrek Larat.

Uang Logam, pecahan Rp1.000 menampilkan pahlawan dari Bali, I Gusti Ketut Pudja dan pecahan Rp500 menampilkan pahlawan Letjend TNI TB Simatupang, pecahan Rp200 menampilkan pahlawan nasional Dr Tjiptomangunkusumo, dan pecahan Rp100 menampilkan gambar Prof. Dr. Ir. Herman Johannes.

Uang rupiah kertas tahun emisi 2016 ini telah dilengkapi dengan berbagai unsur pengaman, yang akan melindungi dari pemalsuan. Unsur pengaman, yakni cetakan terasa kasar jika diraba, gambar tersembunyi, gambar saling isi atau rectoverso, tinta berubah warna, benang pengaman, gambar raster, mikroteks dan anti copy. Unsur pengaman akan memudahkan masyarakat mengenali keaslian uang NKRI.

Editor: Dardani