Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Masa Bonus Demografi Memajukan Bangsa
Oleh : Romi Candra
Senin | 19-12-2016 | 16:14 WIB
bonus_demografi.jpg Honda-Batam

Ilustrasi bonus demografi Indonesia. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pada 2020 hingga 2030, diperkirakan Indonesia akan memasuki masa bonus demografi. Kondisi ini akan membuat 70 persen manusia di Indonesia adalah tenaga produktif dengan usia 15-64 tahun, sehingga akan dianggap sebagai zaman keemasan (golden age).

 

Bonus demografi ini, hanya datang satu kali pada setiap bangsa. Sehingga bisa menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menciptakan lompatan besar menuju negara maju.

“Bonus demografi ini hanya datang satu kali pada setiap bangsa. Jadi, kita harus benar-benar siap menyambut dan memanfaatkannya untuk kemajuan bangsa,” ujar Ketua Umum Partai Kemajuan, Eko S Tjiptadi, melakui rilisnya, Senin (19/12/2016).

Menurut mantan Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, kunci bagi Indonesia agar bisa memanfaatkan bonus demografi adalah pembangunan manusia, khusunya pendidikan dan kesehatan.

Selain pembangunan manusia, pemerintah juga perlu menggenjot lapangan kerja seluas-luasnya. "Tanpa ketersediaan lapangan kerja yang luas, bonus demografi hanya akan menjadi momok menakutkan," tambahnya.

Eko mengungkapkan, untuk menyongsong bonus demografi, partai Kemajuan punya konsep “kewirausahaan sosial” dan memperkuat ekonomi rakyat desa.

“Kita akan memajukan kewirausahaan sosial dan ekonomi kreatif untuk memberi tempat bagi tumbuhnya pelaku ekonomi nasional. Sementara di desa-desa, ekonomi desa akan dibangun di atas tulang punggung BUMDES,” paparnya.

Eko mengatakan, meski bonus demografi isu yang sangat penting, tetapi respon partai politik masih sangat minim. Masih jarang Partai politik yang membahas isu itu.

Padahal, kata Eko, partai politik sebagaistakeholder kekuasaan harus punya visi memanfaatkan bonus demografi.

“Di partai Kemajuan, bonus demografi jadi isu strategis. Kami punya visi-misi yang selaras dengan isu itu,” terang Eko.

Disamping itu, lanjut Eko, bonus demografi seharusnya membuat partai politik sudah berbenah mengikuti tuntutan zaman dan aspirasi rakyat. Menurut dia, lembaga-lembaga politik harus memutakhirkan diri senapas dengan kemajuan jaman jika tidak ingin tertinggal.

“Partai kami berusaha menjadi instrumen politik yang feasible dengan tuntutan zaman dan aspirasi rakyat,” tegasnya.

Untuk membahas isu bonus demografi itu, DPP Kemajuan akan menyelenggarakan diskusi bertajuk “Indonesia Menyambut Zaman Keemasan”.

Diskusi tersebut akan digelar pada hari Selasa (19/12), pukul 14.00 -17.00 WIB, di kantor DPP Partai Kemajuan di Villa Pejaten Mas Blok A Nomor 21 Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Diskusi ini akan menghadirkan beberapa Narasumber: Claudia Surjadjaja (DPP Kemajuan), Edna Caroline (Pengamat Hukum dan Keamanan Nasional), dan Philip J Vermonte (CSIS).

Editor: Dardani