Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Berbeda Tapi Tetap Satu, Papua Tetap Indonesia
Oleh : Redaksi
Sabtu | 17-12-2016 | 15:14 WIB
papuabyokezone.jpg Honda-Batam

Ilustrasi Papua. (Foto: Okezone)

Oleh Ridho Amirudin

INDONESIA adalah negara kepulauan dengan berbagai macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan, bahasa dan adat-istiadat, namun keseluruhannya merupakan satu persatuan. Akan tetapi saat ini timbul suatu permasalahan, yaitu melemahnya persatuan Indonesia karena adanya konsep separatis Papua dari Indonesia.

 

Permasalahan itu disebabkan beberapa faktor yaitu opini tentang perbedaan ciri fisik masyarakat di bagian barat Indonesia yang rata-rata berkulit sawo matang dan berambut lurus dengan masyarakat ras Melanesia berambut keriting serta berkulit hitam. Tidak hanya itu, kehadiran orang luar Papua masuk ke wilayah Papua, terkadang dianggap oleh sebagian masyarakat Papua sebagai suatu bentuk penjajahan terhadap sumber penghidupan masyarakat Papua.

Hal tersebut berdampak pada persepsi masyarakat bahwa Papua adalah wilayah sendiri yang dihuni oleh orang asing. Sebenarnya opini tersebut menyebabkan timbulnya pemikiran bahwa Papua satu kesatuan sendiri dan terlepas dari Indonesia. Permasalahan mengenai pemanfaatan sumber daya alam juga menjadi salah satu pola pikir masyarakat yang salah apabila tanah Papua merupakan pulau yang hanya dimanfaatkan oleh Indonesia dan pihak luar negeri sebagai lahan tambang berbagai sumber mineral dan logam mulia.

Di samping itu, ketertinggalan dan lemahnya pendidikan di sana memberi dampak kurangnya rasa nasionalisme terhadap NKRI, sehingga masih banyak masyarakat Papua yang kurang paham tentang kesatuan Indonesia dan lebih memilih ke pemisahan Papua dari Indoneisa.

Permasalahan itu memberikan pemikiran-pemikiran baru tentang “Mengapa Papua tidak merdeka saja, kalau sudah merdeka nantinya Papua tidak akan dijajah oleh pihak asing bahkan negara sendiri”. Pernyataan tersebut sampai saat ini menjadi dasar bagi beberapa masyarakat Papua dan merupakan faktor kuat meluasnya Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Selanjutnya, mengapa Papua tidak merdeka saja? Pada awal tahun 2000 Papua mendapatkan biaya bantuan dari Presiden Abdurrahman Wahid sebesar Rp 1 miliyar, sebagai bantuan dalam upaya melakukan musyawarah besar Papua tentang penyelesaian permasalahan Papua Barat, akan tetapi musyawarah tersebut malah memberikan kesempatan bagi pihak pemisah Papua untuk mencari dukungan internasional. Peristiwa itu sampai saat ini masih menjadi latar belakang dan celah untuk memisahkan wilayahnya.

Mengapa Papua Harus Bersatu?

Banyak dampak negatif yang akan muncul apabila Papua merdeka. Persatuan, kesatuan, dan kedaulatan menjadi alasan mengapa Indonesia harus dijaga keutuhannya. Masyarakat yang setuju dengan pemisahan Papua menyatakan bahwa apabila Papua merdeka, masyarakat Papua tidak akan dijajah lagi dan mendapatkan berbagai bantuan dari negara-negara besar seperti Australia dan Belanda. Pernyataan-pernyataan tersebut hanyalah pengaruh yang dilakukan oleh pihak yang mempunyai kepentingan dan mencari keuntungan terhadap kemerdekaan Papua.

Dan apabila Papua merdeka permasalahan tersebut akan berpengaruh sangat luas bagi Indonesia. Seperti yang dijelaskan pada hasil Konvensi PBB (UNCLOS 1982) tentang hukum laut, apabila Indoneisa merupakan negara kepulauan dengan garis terluar negara adalah perairan dengan jarak 200 mil ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar.

Bayangkan saja apabila Papua merdeka, ribuan pulau dan lautan yang sangat luas akan terancam hilang dan Indonesia akan dipandang sebagai negara lemah, karena Indonesia tidak dapat menjaga kedaulatannya serta akan diremehkan sebagai negara hukum yang buruk.

Bagaimanapun dorongan untuk Papua merdeka baik dari dalam maupun dari luar negeri, seharusnya tidak akan mengubah pola pikir kita mengenai kesatuan Indonesia dimana Papua akan tetap menjadi bagian dari Indonesia. Indonesia adalah negara yang berdaulat, Indonesia adalah negara dengan Pancasila sebagai dasar hukum dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika dan itu semua harus kita pegang teguh.

Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia baik Suku Jawa, Melayu, maupun Malanesia, hal tersebut sudah tertera dalam dasar Negara ini tumbuh dan berkembang yaitu Pancasila, dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” Itulah yang menjadikan Indonesia walaupun mempunyai banyak pulau, bahasa, suku, budaya tetap menjadi satu persatuan.

Dan seharusnya kita bangga dengan Indonesia, karena dapat menyatukan perbedaan di atas tanah Indonesia yang kaya-raya. Ayo kita dukung Indonesia “Negara Kesatuan Republik Indonesia” harga mati. *

Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial Budaya