Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertamina Janjikan Percepatan Kedaulatan Energi pada 2023
Oleh : Redaksi
Kamis | 15-12-2016 | 10:02 WIB
dirpertamina.jpg Honda-Batam

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi optimistis mampu mempercepat pencapaian target kedaulatan energi yang dibidik Presiden Joko Widodo pada 2025 mendatang. (Foto: Kompas)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - PT Pertamina (Persero) optimistis mampu mempercepat pencapaian target kedaulatan energi yang dibidik Presiden Joko Widodo pada 2025 mendatang.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengungkapkan, Pertamina yakin kedaulatan energi dapat diraih dua tahun lebih cepat melalui percepatan pembangunan kilang-kilang Pertamina.

"Kami optimis pada akhir 2023 nanti, seluruh pembangunan kilang Pertamina akan selesai. Ini menjadi dua tahun lebih cepat dari yang ditargetkan oleh pemerintah,” ungkap Rachmad di acara Pertamina Energy Forum, Rabu (14/12).

Menurut Hardadi, keyakinan Pertamina tercermin dari matangnya strategi pemetaan pengembangan infrastruktur kilang yang dilakukan Pertamina melalui empat skema.

Yakni, optimalisasi kilang-kilang yang sudah ada, membangun kilang dengan konsep Refinery Development Master Plant (RDMP), membangun kilang dengan konsep New Grass Roots Refinery (NGRR), dan merevitalisasi kilang yang sudah ada (existing refinery upgrades).

Dalam eksekusinya, berbagai konsep pengembangan kilang tersebut diterapkan Pertamina di sejumlah kilang, misalnya konsep NGRR diterapkan di dua kilang yang berlokasi di Tuban dan Bontang.

Sementara, konsep RDMP diterapkan di empat kilang yang berlokasi di Balikpapan, Balongan, Cilacap, dan Dumai.

Rachmad merinci, saat ini jumlah produksi minyak dari seluruh kilang Pertamina sebesar 1 juta barel per hari (bph). Namun, dengan percepatan pembangunan kilang dengan konsep-konsep tersebut, akan membuat jumlah produksi Pertamina meningkat dua kali lipat.

"Target produksi lebih dari 2 juta bph di tahun 2023 dan nantinya, kilang Pertamina akan jadi yang ter-modern di Asia Tenggara," imbuh Hardadi.

Target produksi tersebut, menurut Pertamina, akan berasal dari peningkatan kontribusi produktivitas kilang-kilang milik Pertamina, termasuk dari kilang-kilang yang baru dibangun.

Ia mencontohkan, jumlah produksi kilang Balikpapan akan meningkat sekitar 100 ribu bph dan kilang Tuban sekitar 300 ribu bph.

Belum lagi, kontribusi lain dari tiga kilang berkonsep RDMP, yakni Balongan, Cilacap, dan Dumai serta kilang NGRR Bontang.

Produksi Sendiri

Bila target jumlah produksi terpenuhi di tahun 2023, Pertamina meyakini Indonesia mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) secara mandiri. Bahkan, Indonesia mampu berganti posisi sebagai negara pengekspor BBM sehingga otomatis kedaultan energi sudah diraih.

Dari hitungan Pertamina, pada 2023 mendatang, Pertamina akan mampu mencukupi kebutuhan konsumsi BBM yang diperkirakan tumbuh 5,6 persen sampai 5,8 persen per tahun atau tumbuh progresif sampai 8 persen per tahun.

Sementara itu, Fareidun Fesharaki, pendiri sekaligus pimpinan FACTS Global Energy (FGE) menilai, pemetaan strategi pembangunan infrastruktur kilang yang telah dipetakan oleh Pertamina akan membuat Indonesia sukses mewujudkan kedaulatan energi.

"Strategi yang dijalankan Pertamina sudah benar, apalagi mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Tahun 2025 nanti, Pertamina diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan Indoensia menjadi yang paling berpengaruh di kawasan Asia Tenggara," kata Fesharaki pada kesempatan yang sama.

Kedaulatan Hilir

Tak hanya memetakan strategi mencapai kedaulatan energi dari percepatan pembangunan kilang, Pertamina juga menyatakan telah memetakan skema hilirisasi.

Direktur Pemasaran Pertamina M. Iskandar mengatakan, Pertamina memetakan skema hilirisasi dalam mengejar kedaulatan energi dengan variasi produk turunan.

"Pertamina melakukan terobosan program Marketing Operation Excellence (MorE), seperti Pertalite, Pertamax Turbo, dan Bright Gas 5,5 kilogram," ujar Iskandar.

Iskandar menegaskan, Pertamina akan kembali mematangkan konsep hilirisasi berupa variasi produk, termasuk untuk mengejar penyamarataan harga BBM di seluruh pelosok Indonesia.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani