Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tim SAR Temukan Potongan Tubuh Korban Pesawat Skytruck M28 dan Seragam AKP Safran
Oleh : Hadly
Senin | 12-12-2016 | 14:50 WIB
temuan-tim-sar1.jpg Honda-Batam

Tim SAR menemukan potongan tubuh korban pesawat M-28 Skytruk yang jatuh di perairan Senayang, Kabupaten Lingga (kiri), potongan pesawat (tengah), dan seragam AKP Safran (kanan). (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tim pencarian korban pesawat M-28 Skytruk yang jatuh di perairan Senayang, Kabupaten Lingga, kembali menemukan potongan tubuh dan baju seragam milik AKP Safran pada Sabtu (10/12/2016).

"Potongan tubuh langsung dievakuasi menggunakan kantong jenazah dan dinaikkan ke atas KP Antasena," kata Kepala Bidang Humas Polda Kepulauan Riau, AKBP Erlangga, Senin (12/12/2016).

Kantong yang telah berisikan potongan tubuh tersebut langsung dibawa dengan helikopter tipe Dauphin AS-365 reg P-3101 menuju Bandara Internasional Hang Nadim untuk selanjutnya dibawa RS Bhayangkara Polda Kepri.

Erlangga mengatakan, operasi SAR hari ke-9 dan 10 difokuskan pada penyelaman dan pengangkatan objek pada koordinat 00 17 321 N - 104 50 618 E.

Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian juga membenarkan, beberapa potongan pesawat telah ditemukan di dasar laut pada koordinator tersebut. "Potongan tubuh korban juga ada di sekitarnya. Jadi kita fokuskan pengangkatan dan evakuasi," tuturnya.

Dalam pencarian sebelumnya, Tim SAR juga sudah menemukan beberapa potongan pesawat dan tubuh korban. Tim Disaster Victim Identifation (DVI) bahkan telah berhasil mengidentifikasi enam sampel dari dari delapan yang ditemukan sebelumnya.

"Dari delapan sampel yang dikirim Tim DVI, enam sampel teridentifikasi. Ternyata enam sampel tersebut berasal dari lima bagian tubuh berbeda. Jadi yang sudah teridentifikasi lima orang," terang Kapolda Kepri Brigjen Sam Budigusdian di RS Bhyangkara Polda Kepri, Batubesar, Nongsa, Batam, Kamis (8/12/2016) lalu.

Kelima anggota Polri yang sudah teridentifikasi, di antaranya, Bripda Eri Dwi Perdana, Brigadir Suwarno, AKP Safran, AKP Abdul Munir dan Bripka Erwin.

Dipaparkan Sam, untuk mengidentifikasi korban, Tim menggunakan pencocokan dengan mengambil sample dari tes DNA korban dan dicocokkan dengan DNA keluarga korban.

"Untuk Bripda Eri, DNA pembanding diambil dari bapak kandungnya Padio, Brigadir Suwarno DNA pembanding dari Izzanillah Wardana anak kandung, AKP Safran data pembanding dari anak kandungnya M. Faruq Angkasa, AKP Abdul Munir DNA pembanding dari anak kandungnya Cessaro Rafiq, dan Bripka Erwin DNA pembanding dari anak kandungnya Oky Putera Winata," papar Sam.

Sam menuturkan, seluruh jenazah korban akan dipulangkan setelah seluruh proses evakuasi pencarian berakhir pada Senin (12/12/2016).

"Karena ini merupakan body part, bukan bagian utuh korban, jadi untuk pengiriman menunggu ditutup masa pencarian dan menunggu semua hasil tim DVI baru akan dipulangkan," pungkas Sam.

Pesawat Polri type M28 Skytruck yang jatuh di perairan Senayang, Kabupaten Lingga, Sabtu (3/12/2016) pagi, diketahui mengangkut 13 penumpang, termasuk awak pesawat.

Pesawat naas itu lepas landas dari Bandara Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pukul 09.24 WIB menuju Bandara Hang Nadim Batam, dengan perkiraan landing pukul 10.58 WIB. Namun di perjalanan pesawat tersebut hilang kontak dan jatuh..

Adapun ke-13 penumpang pesawat, yang terdiri dari 5 crew dan 8 penumpang, adalah sebagai berikut:

  1. AKP Budi Waluyo (Pilot)
  2. AKP Eka Barokah (Pilot)
  3. AKP Tonce (Pilot)
  4. Brigadir Joko Sujarwo (Mekanik)
  5. Brigadir Mustofa (Mekanik)
  6. AKP Abdul Munir (Penumpang)
  7. AKP Safran (Penumpang)
  8. Bripka Erwin (penumpang)
  9. Briptu Andi Z (Penumpang)
  10. Bripda Rizal (Penumpang)
  11. Bripda Eri (Penumpang)
  12. Brigadir Suwarno (Penumpang)
  13. Brigadir Joko Sungatno (Penumpang)

Penerbangan dari Pangkal Pinang menuju Batam adalah dalam rangka giat rutin change crew. Di mana pilot heli Ditpoludara yang BKO di Polda Kepri atas nama AKP Edi Prasetyo, Brigadir Hasbi, Brigadir Warsono dan Bripka Agung akan dirotasi dengan crew BKO dari Pangkal Pinang.

Editor: Dardani