Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sungai Batanghari Meluap, Ribuan Rumah di Jambi Terendam Banjir
Oleh : Redaksi
Senin | 05-12-2016 | 13:26 WIB
banjir.gif Honda-Batam

Curah hujan yang tinggi di Pulau Sumatra menyebabkan beberapa tempat terendam banjir. Sejumlah sungai yang membentang di wilayah Sumatra Barat dan Riau meluap, menenggelamkan ribuan rumah yang berada di tepian aliran sungai-sungai tersebut. (Sumber foto: beritagar.id)

BATAMTODAY.COM, Merangin - Intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya Sungai Batanghari di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi sejak Jumat (2/12/2016) menyebabkan banjir di beberapa kawasan sehingga membuat sekitar 1.479 rumah terendam dan seorang korban tewas.

Warga terlihat sibuk mengamankan harta benda mereka menyusul menguapkan sungai batanghari (Sumber foto beritagar.id)

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/12/2016), mengatakan banjir tersebut merendam tujuh desa di tiga kecamatan Kabupaten Merangin, Jambi.

Sutopo menyebutkan, wilayah terdampak terluas terjadi di Kecamatan Tabir Timur, dengan wilayah empat desa tergenang, meliputi Desa Padang Kelapo, Desa Lebak Bento, Desa Ranto Tenang, dan Desa Kembang Bungo.

Seorang anak kecil tengah digendong ibunya lalui banjir (Sumber foto: beritagar.id)

Sementara di Kecamatan Tabir Ilir, banjir merendam wilayah Desa Ranto Limau Manis, dan Desa Ulak Makam. Kemudian satu desa, yakni Desa Lubuk Bumbun di Kecamatan Margo Tabir.

Ia menyebutkan, seorang korban jiwa ditemukan setelah terseret arus.

Rumah warga yang paling banyak terdampak banjir terdapat di Desa Lubuk Bumbun, dengan 800 unit rumah terendam, kemudian di Desa Ranto Limau Manis sebanyak 245 unit rumah.

Salah seorang warga tengah menyelematkan hewan ternaknya (Sumber foto: beritagar.id)

Sutopo menyebutkan, kondisi tinggi muka air saat ini masih berkisar antara 50cm hingga 150cm.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat telah melakukan evakuasi dan pendataan korban. Namun BPBD masih membutuhkan perahu karet, logistik, dan air bersih yang dibutuhkan mendesak.

Sumber: Antara
Editor: Udin