Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Batu Bara Capai Harga Tertinggi Sejak 2012
Oleh : Redaksi
Senin | 05-12-2016 | 10:50 WIB
Tambang-batubara1.jpg Honda-Batam

Tambang Batubara. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Harga Batubara Acuan (HBA) untuk bulan Desember sebesar US$101,69 per metrik ton. Angka ini melesat 19,79 persen apabila dibandingkan posisi bulan sebelumnya dengan angka US$84,89 per metrik ton.

 

Posisi pada bulan ini juga tercatat sebagai posisi tertinggi sejak bulan Mei 2012 silam. Pada periode itu, harga batu bara acuan dipatok US$102,12 per metrik ton.

Dengan demikian, telah terjadi kenaikan harga batu bara sebesar 88,17 persen secara year-to-date di tahun 2016.

Deputi Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menjelaskan bahwa meningkatnya harga batu bara di akhir tahun masih disebabkan kebijakan China yang memangkas jam kerja dan berdampak pada pengurangan produksi. Sehingga, mau tak mau negara tersebut harus impor batu bara demi memasok Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dioperasikannya.

Di samping itu, ia menjelaskan bahwa kenaikan harga batu bara di akhir tahun juga merupakan tren setiap tahunnya. Pasalnya, negara-negara yang mengalami musim dingin pasti akan memesan batu bara lebih banyak untuk persediaan pembangkit listrik.

Namun, saat ini kenaikan harganya cukup kuat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Antara November hingga Desember tahun lalu, harga batu bara mengalami penurunann 1,69 persen. Sementara dua tahun sebelumnya, harga batu bara mengalami penurunan 1,59 persen.

"Kalau menurut saya, harga ini masih dipengaruhi kebijakan China. Selain itu secara historis, permintaan di musim dingin pada kuartal IV akan kembali meningkat," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (6/12/2016).

Menurut data Kementerian ESDM, harga batu bara sempat mencapai titik terendah US$50,92 per ton pada bulan Februari tahun ini. Namun, harga kembali melonjak dan bahkan bisa mencapai 99,7 persen hanya dalam waktu 10 bulan saja.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha