Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Emma Morano, Orang Tertua di Dunia Rayakan Ulang Tahun ke-117
Oleh : Redaksi
Rabu | 30-11-2016 | 11:26 WIB
Emma-Moramo1.jpg Honda-Batam

Emma Morano, yang ditetapkan sebagai orang tertua di dunia dan yang terakhir yang lahir tahun 1800an, meniup lilin ulang tahun ke-117 di Verbania, Italia utara (29/11/2016). (Foto: Reuters/Alessandro Garofalo)

 

BATAMTODAY.COM, Batam - Emma Morano, yang ditetapkan sebagai orang tertua di dunia dan orang terakhir yang lahir tahun 1800an, merayakan ulang tahun ke-117 Selasa (29/11/2016). Ia masih suka makan dua butir telur mentah setiap hari.

 

Morano lahir pada 29 November 1899, empat tahun sebelum kakak beradik Wright pertama kali menerbangkan pesawat. Hidupnya melintasi tiga abad, dua Perang Dunia dan lebih dari 90 pemerintahan di Italia.

Para sahabat, tetangga dan dokternya berkumpul di apartemen mungilnya di kota Verbania di wilayah utara, di pinggir pantai Lake Maggiore, untuk menandai tonggak terbaru itu dengan mempersembahkan kue ulang tahun besar.

"Hidup saya tidak terlalu menyenangkan," ujarnya kepada Reuters TV saat duduk di kursi dekat jendela, dengan syal putih menyelimuti bahunya. "Saya bekerja di sebuah pabrik sampai saya berusia 65 tahun, setelah itu ya sudah."

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar La Stampa lima tahun lalu, ia mengatakan tunangannya meninggal pada Perang Dunia I dan bahwa ia dipaksa menikah dengan pria yang tidak ia cintai.

"Menikah denganku atau kubunuh kamu," ujar Morano, mengenang lamaran suaminya. "Saya berusia 26 tahun. Kami lalu menikah."

Pernikahan itu tidak bahagia. Mereka memiliki anak laki-laki tahun 1937, namun bayi itu kemudian meninggal enam bulan kemudian. Tahun berikutnya, Morano mengusir suaminya yang suka melakukan kekerasan.

"Saya berpisah dengannya tahun 1938. Saya kira saya orang pertama di Italia yang melakukan hal itu," katanya.

Morano tinggal sendiri dan hidup lebih lama dari kedelapan saudara kandungnya, termasuk yang meninggal pada usia 102 tahun. Ia panjang umur meskipun pola makannya tidak biasa dan tidak berimbang.

"Ketika saya pertama kali bertemu dengannya, ia makan tiga telur setiap hari. Dua butir mentah, dan satu digoreng. Sekarang ia menguranginya menjadi dua butir karena menurutnya tiga terlalu banyak," ujar dokternya, Carlo Bava, kepada Reuters TV.

"Ia tidak pernah makan banyak buah atau sayuran. Ia selalu makan makanan yang sama setiap hari, setiap minggu, setiap bulan dan setiap tahun."

Sumber: VOA Indonesia
Editor: Yudha