Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waspada! Jumlah Mata-mata China di Australia Meningkat
Oleh : Redaksi
Senin | 21-11-2016 | 19:14 WIB
mata-mata-cina.gif Honda-Batam

Kapal selam China (Sumber foto: The Daily Star)

BATAMTODAY.COM, Sydney - Mantan diplomat China, Chen Yonglin, memperingatkan tentang meningkatnya jumlah mata-mata yang bekerja untuk kepentingan Beijing di Australia saat ini.

Di tahun 2005, Chen berhenti menjadi diplomat dan membuat pernyataan yang menjadi perhatian karena menyebut Beijing mengoperasikan jaringan "lebih dari 1.000 agen rahasia China dan informan di Australia".

Mantan diplomat yang kini bekerja sebagai pengusaha, memperingatkan jumlah agen rahasia China terus meningkat sejak dia mengundurkan diri dari Departemen Luar Negeri China.

"Tentunya ada peningkatan setelah 10 tahun, sebab China sekarang merupakan pemerintahan paling kaya di dunia. Mereka tentunya memiliki dana, mereka tentunya mampu membiayai pertambahan besar jumlah mata-mata di sini," kata Chen kepada ABC News.

Dia menambahkan, pertambahan itu pada umumnya terjadi untuk informan lepas yang menyiapkan bahan-bahan intelijen sangat penting ke Beijing.

Google Perusahaan China, China Landbridge, menyewa Pelabuhan Darwin untuk masa waktu 99 tahun.
Sejak berhasil memintan suaka di Australia, Chen menyatakan dia semakin khawatir dengan pengaruh Beijing di negara barunya ini.

Menurut Chen, salah satu kekhawatirannya adanya keputusan tahun lalu untuk meloloskan penyewaan Pelabuhan Darwin, Australia utara, kepada perusahaan China Landbridge selama 99 tahun.

"Saya kira itu sangat tolol. Semua orang tahu bahwa Pelabuhan Darwin penting secara strategis dan menahan invasi dari utara," katanya.

Chen juga menyoroti sejumlah aktivis yang turun ke jalan menyatakan dukungannya bagi ekspansi militer China di Laut China Selatan.

"Mayoritas perwakilan komunitas China (di Australia) bekerja bagi Pemerintah China," ujarnya.

Bagaimana dengan di Indonesia, negara tetangga Australia?

Sumber: ABC
Editor: Udin