Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Militan ISIS Penggal dan Tembak Mati 300 Mantan Polisi Irak
Oleh : Redaksi
Jum'at | 18-11-2016 | 17:38 WIB
pasukan-irak-serang-isis.gif Honda-Batam

Tentara Irak memperlihatkan bendera ISIS yang diperoleh setelah mereka merebut pertahanan ISIS di sebuah desa di sisi timur kota Mosul (Sumber foto: AFP)

BATAMTODAY.COM, Baghdad - Militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) diduga telah membunuh lebih dari 300 mantan polisi Irak tiga pekan silam.

Para korban kemudian disatukan dalam kuburan massal di dekat kota Hammam al-Alil, selatan Mosul, kota besar kedua di Irak, kata Human Rights Watch, Kamis (17/11/2016).

Seorang reporter Reuters mengunjungi lokasi kuburan massal itu. Penduduk mengatakan, militan ultra-garis keras itu menguburkan para korban yang ditembak mati atau dipenggal.

Warga setempat meyakini lebih dari 200 orang dibunuh dalam beberapa minggu terakhir sebelum ISIS menarik diri dari kota tersebut, seperti dilaporkan Agence France-Presse.

HRW mengatakan, beberapa mantan polisi dipisahkan dari sebuah kelompok yang terdiri dari 2.000 orang dari kampung atau kota terdekat.

Setelah dikumpulkan, mereka kemudian dipaksa untuk berbaris diiringi militan bulan lalu ketika mereka mundur ke Mosul dan kota Tal Afar.

Mengutip penjelasan seorang pekerja, HRW mengatakan, militan ISIS mengerahkan empat truk besar untuk mengangkut 100 hingga 125 orang.

Ratusan orang itu dikenalnya sebagai para mantan polisi. Beberapa menit kemudian, ia mendengar tembakan senjata otomatis dan jeritan para orang-orang itu yang diduga dieksekusi ISIS.

Para malam berikutnya, 29 Oktober, peristiwa serupa berulang, dengan antara 130-145 orang, kata saksi mata kepada HRW.

Saksi lain, warga Hammam al-Alil, mengatakan, dia mendengar tembakan senjata otomatis di wilayahnya selama tujuh menit, selama tiga malam berturut-turut.

"Ini adalah bukti lain dari pembunuhan massal yang mengerikan oleh ISIS terhadap para mantan  aparat penegak hukum di dalam dan sekitar Mosul," kata Joe Stork, Wakil Direktur HRW Wilayah Timur Tengah.

"ISIS bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan ini,” katanya.

Sumber: Reuters
Editor: Udin