Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Butuh Rp5.300 Triliun untuk Proyek Infrastruktur Hingga 2020
Oleh : Redaksi
Rabu | 16-11-2016 | 09:50 WIB
pertemuanmenkeuasean.jpg Honda-Batam

Pertemuan para menteri keuangan ASEAN dan investor di Jakarta. (Foto: BBC Indonesia)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Indonesia membutuhkan US$400 miliar (Rp 5.300 trilyun) untuk pembangunan infrastruktur hingga 2020 dan hanya 30% dari anggaran tersebut yang dapat dibiayai oleh APBN.

 

Wakil menteri keuangan Mardiasmo mengatakan hal itu dalam pembukaan pertemuan para menteri keuangan ASEAN dan investor di Jakarta (ASEAN Finance Ministers-Investors Seminar/AFMIS) pada Selasa (15/11).

Ia menambahkan, dalam konteks lebih luas, pembangunan ASEAN membutuhkan anggaran sebesar US$1 triliun (Rp 13.000 trilyun) hingga 2020.

Dengan demikian investasi asing sangat diperlukan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur raksasa ini.

Bank Pengembangan Asia (Asian Development Bank) mengatakan, dana yang dikucurkan untuk infrastruktur sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi ASEAN.

Ekonomi global saat ini dilanda ketidakpastian dengan adanya kebijakan normalisasi ekonomi Amerika, perlambatan ekonomi Cina, dan volatilitas pasar komoditas. Belum lagi faktor terpilihnya Donald Trump.

ASEAN, sebagai satu kesatuan, merupakan ekonomi terbesar ke tujuh di dunia, dan ketiga terbesar di Asia -setelah Cina dan India.

Produk Domestik Bruto (PDB) ASEAN jika digabung, mencapai US$2,43 triliun (Rp32.000 triliun) pada tahun 2015.

Penanaman modal asing (Foreign Direct Investment) pada tahun yang sama adalah sebesar US$120 miliar (Rp1.600 triliun), atau sebesar 11% dari seluruh total penanaman modal asing di dunia.

Menurut wakil menteri keuangan Mardiasmo, potensi ekonomi ASEAN tetap menarik karena daya beli penduduk yang semakin meningkat ditambah potensi pasar dengan mayoritas penduduk usia produktif.

Indonesia sendiri, disebutkannya, berkerja keras meningkatkan iklim investasi, dengan menerbitkan belasan paket kebijakan ekonomi.

Paket-paket ini bertujuan mendorong investasi dengan menyederhanakan proses perizinan usaha, mempermudah kebijakan fiskal seperti dengan mengeluarkan tax amnesty, dan memperbaiki kebijakan moneter dengan optimisasi anggaran.

Pertemuan para menteri keuangan ASEAN dan investor adalah acara tahunan yang mempertemukan para meteri keuangan atau pejabat setara dari negara-negara ASEAN dengan para investor asing untuk mempromosikan potensi investasi masing-masing negara.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Dardani