Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Tak Maju, Jika Paham Radikalisme Masih Bercokol
Oleh : Irawan
Selasa | 15-11-2016 | 09:14 WIB
Radikalisasi-Demo-Konfrontasi.jpg Honda-Batam

Aksi menolak paham radiikalisme dan terorisme di Indonesia. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Anggota MPR RI Jazilul Fawaid menegaskan, Indonesia tidak akan mengalami kemajuan berarti dan disegani di dunia global, jika paham radikalisme masih bercokol.

 

Negara Indonesia bisa berkembang ke arah kemajuan lebih nyata, jika nilai-nilai luhur Pancasila diamalkan dengan baik dan bertanggungjawab, baik di bidang agama, sosial politik, ekonomi, industri, pendidikan, budaya, dan lain sebagainya.

“Indonesia bisa maju dan menjadi negara kuat, apabila masyarakat bisa berdampingan, meskipun beraneka ragam, suku dan agama,” kata Jazilul Fawaid, kepada wartawan di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (14/11/2016).

Politisi Fraksi PKB itu, meyakini nilai-nilai Pancasila, sangat mampu menjadi jembatan, agar terwujudnya keselarasan kehidupan umat beragama di republik ini. Dengan menghidupkan dan mengamalkan nilai nilai luhur Pancasila, diyakini akan mampu menghambat berkembangnya paham radikalisme di tanah air.

“Hanya saja, implementasi dan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, akhir-akhir ini semakin luntur,“ katanya.

Jazil berpendapat, untuk memaknai nilai-nilai kepahlawanan yang diperingati setiap 10 November, sebagai buah perjuangan para pendiri bangsa ini, harus dengan cara mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

“Heroisme yang terkandung dalam nilai nilai kepahlawanan, adalah ketulusan, keihklasan dan kesungguhan, dalam pengabdian, perjuangan untuk melayani masyarakat di berbagai kehidupan, “ katanya.

Sejarawan JJ Rizal, menyatakan, agar nilai-nilai Pancasila, tetap berlaku sepanjang masa, maka semua pihak harus meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya.

Rizal mengakui, saat ini semakin sulit mencari pahlawan atau teladan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga harus kembali mengambil pelajaran dari para tokoh yang sudah wafat, khususnya mereka yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

“Mereka inilah yang telah mewariskan nilai-nilai kepahlawanan yang harus dilakukan oleh generasi muda sekarang dan di masa mendatang,” kata Rizal.

Editor: Dardani