Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tolak Dukung Ahok, Fadel Muhammad Dipecat!
Oleh : Irawan
Jum'at | 11-11-2016 | 16:35 WIB
Fadel_muhammad.jpg Honda-Batam

Fadel Muhammad 

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dukungan Partai Golkar dibawah kepemimpinan Setya Novanto kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, harga mati. Buktinya, bagi kader yang tak sejalan dengannya akan mengalami nasib seperti Fadel Muhammad, yakni pemecatan Golkar.

Fadel ketika dihubungi via telpon, Jumat (11/11/2016) mengaku kalau dirinya sudah dipecat Setnov (ketua umum), dikarenakan permintaan agar Partai Golkar mengevaluasi dukungan kepada Ahok karena kasus dugaan penistaan agama.

"Ia saya dipecat oleh Pak Novanto dan Roemkono. Karena dulu saya minta supaya Golkar menarik dukungan dari Ahok karena kasus Al Maidah," ujarnya.

Menurut Fadel bukan hanya dirinya, tetapi ada sembilan kader Golkar yang dipecat Setnov. Namun, ia tidak menyebut siapa saja kader yang dipecat tersebut.

"Ada sembilan orang yang dipecat dan banyak juga yang berhenti dari Golkar, gubernur Sulsel dan gubernur Kaltim," terangnya.

Memanng diakui kalau surat pemecatan itu belum diterima, namun surat tersebut telah diterbitkan di DPP Partai Golkar.

"Saya lagi di Gorontalo, katanya suratnya sudah ada di Jakarta," tegasnya.
Namun, Ketua bidang Polhukam DPP Golkar Yorrys Raweyai membantah Fadel Muhammad dipecat sebagai kader partai. Fadel disebut hanya diganti sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai Golkar.
"Jadi Fadel bukan pemecatan, jadi diganti aja poisisinya," kata Yorrys.

Sebab, kata Yorrys, pemecatan kader Golkar itu tidak mudah dan harus dipertanggungjawabkan dalam Musda. Menurutnya, Fadel saat ini hanya menjabat sebagai anggota dewan pembina Partai Golkar.

"Jadi namanya h‎anya pergeseran sebagai sektertaris dewan pembina. Bukan pemecatan, pergeseran itu kan biasa saja, di DPR juga biasa seperti," tegasnya.

Adapun alasan pergeseran itu, lanjut Yorrys, beberapa pernyataan Fadel yang dianggap telah menyalahi aturan. Termasuk soal dukungan Partai Golkar kepada Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Banyak, kan ada pertimbangan-pertimbangan. Yang pertama statment dia menyalahi mekanisme. Ini kan politik aja. Ada soal pilkada, soal Ahok juga," tandasnya..

Editor: Surya