Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bara JP Laporkan Fahri Hamzah ke Bareskrim
Oleh : Irawan
Rabu | 09-11-2016 | 17:33 WIB
bara-jp-lapor1.jpg Honda-Batam

Dua anggota Barisan Relawan Jalan Perubahan (BaraJP), Ferry Manullang dan Birgaldo Sinaga, menyambangi Kantor Bareskrim Mabes Polri untuk melaporkan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah terkait dugaan perbuatan penghasutan makar. (Foto: KOMPAS.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) melaporkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah, ke Bareskrim Polri, Rabu (9/11/2016). Hal ini berkaitan dengan orasi Fahri Hamzah pada aksi damai 4 November lalu, yang dinilai melakukan penghasutan upaya makar terhadap Presiden Joko Widodo.

Anggota relawan Bara JP, Birgaldo Sinaga, mengatakan, sebagai anggota DPR, Fahri tidak sepatutnya berlaku demikian. "Karenanya, kami ke Bareskrim untuk melaporkan dugaan penghasutan untuk makar terhadap pemerintah yang sah yang diucapkan Fahri Hamzah saat aksi demo 4 November kemarin," ujar Birgaldo di kantor sementara Bareskrim Polri, Kompleks Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2016).

Menurutnya, pernyataan hasutan yang diucap oleh Fahri tersebut berbahaya bagi negara. Ia mencontohkan, pernyataan Fahri yang serampangan memutarbalikkan fakta dengan bahasa yang sangat provokatif dengan menuduh Presiden Jokowi melakukan penghinaan terhadap ulama. Kemudian, menggulirkan pernyataan seolah-olah Jokowi harus dilengserkan.

"Fahri mengatakan pada saat orasi di Istana, ada dua cara melengserkan presiden, yakni melalui impeachment melalui DPR dan melalui parlemen jalanan," katanya.

Ia pun akan melaporkan Fahri dengan pasal tentang makar dan penghasutan, dan menyertakan barang bukti berupa pemberitaan media serta rekaman orasi Fahri. "Barang bukti print dari dua media serta rekaman," kata Birgaldo.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, pihaknya masih mempelajari soal orasi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah saat aksi unjuk rasa 4 November 2016. Dalam pidatonya, Fahri sempat menyinggung soal penggulingan Presiden Jokowi.

"Ya, kami akan pelajari apakah itu bisa masuk ke dalam pasal makar. Kalau masuk ke dalam pasal makar ya kami proses hukum, prinsipnya begitu," kata Tito di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Jakarta, Selasa (8/11/2016) kemarin. (*)

Editor: Surya