Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Pembunuhan Bos Besi Tua

Pelaku Habisi Nyawa Korban dengan Linggis dan Palu
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Senin | 26-09-2011 | 16:20 WIB

BATAM, batamtoday - Menggunakan linggis dan palu, dua pelaku pembunuhan Mahadi (23) dan Hendrik Pratama (23) menghabisi nyawa korban Pardomoan Siregar dan Ringgit Hasibuan pasangan suami istri bos besi tua yang saat itu sedang tidur di gudang besi tua miliknya di sebelah SMK 2 Legenda Malaka, Rabu (21/9/2011) sekitar pukul 02.00 WIB.

Kedua pelaku masuk ke dalam gudang melalui pintu samping sebelah kiri, dan langsung mengambil linggis dan palu dari tempat penyimpanan untuk menghabisi nyawa kedua korban. Usai melakukan pembunuhan keji itu, pelaku kembali ke kamar kost Hendri di Perumahan Mega Legenda blok LJ4 nomor 3 dan kemudian kabur ke Medan melalui Bandara Hang Nadim.

"Pelaku menghabisi nyawa korban dengan linggis dan palu, lalu kabur dengan membawa harta milik korban," ujar Kapolsek Batam Kota, Kompol Heryana kepada batamtoday, Senin (26/9/2011).

Belum diketahui secara pasti berapa jumlah harta milik korban yang berhasil diambil, hingga kini pihak kepolisian masih mencari keterangan dari kedua pelaku untuk kelanjutan kasusnya. Dari barang bukti (BB) dua buah ATM milik korban masih diselidiki berapa banyak uang yang diambil dan digunakan pelaku.

"Kita belum mengetahui secara pasti berapa uang yang berhasil dibawa kabur pelaku, masih kita selidiki dulu agar pemberitaan tidak simpang siur," terangnya.

Kabur Lewat Bandara Hang Nadim

Usai melakukan pembunuhan dan perampokan terhadap korban, pelaku bersembunyi di kamar kost pelaku Hendri. Keduanya sempat membersihkan diri dari bekas darah dan lumpur yang ada di badan mereka dan pagi-pagi sekali langsung menuju ke Bandara Hang Nadim untuk kabur ke Medan.

"Pelaku sempat mandi usai membunuh korban, dengan badan dipenuhi darah dan lumpur mereka bersembunyi di kamar kost Hendri," kata Heryana, berdasarkan keterangan dari pelaku M Adi kepada polisi.

Setelah tiga jam bersembunyi di sana, kedua pelaku langsung menuju Bandara Hang Nadim sekitar pukul 07.00 WIB dan kemudian terbang menggunakan maskapai Sriwijaya Air menuju Medan dari tiket yang dibeli lewat calo di bandara.

"Mereka membeli tiket dari calo, tiket sudah kita amankan sebagai barang bukti," tegas Heryana.