Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Lelang Obligasi Rp629 Triliun
Oleh : Redaksi
Rabu | 02-11-2016 | 13:08 WIB
Robert-Pakpahan1.jpg Honda-Batam

Dirjen Pengelolaan Utang Robert Pakpahan. (Foto: Solopos.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah telah menarik utang sebesar Rp629,19 triliun dari pasar obligasi untuk pengelolaan pembiayaan anggaran negara tahun ini. Utang tersebut ditarik melalui proses lelang yang telah diselenggarakan sebanyak 65 kali sejak Desember 2015 hingga akhir Oktober 2016.

Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, sebanyak 234 seri obligasi negara, baik konvensional maupun syariah dilelang pemerintah dalam kurun sebelas bulan terakhir.

Pelaku pasar merespons lelang tersebut dengan mengajukan penawaran hingga mencapai Rp1.190,8 triliun . Namun, pembiayaan yang diserap pemerintah hanya sekitar 53% atau Rp629,19 triliun.

Meskipun utang yang ditarik untuk mendukung pembiayaan anggaran negara tahun ini, tetapi proses lelang telah dimulai lebih cepat sebelum pergantian tahun (pre funding) sejak Desember 2015. Setidaknya ada tiga kali lelang yang digelar pemerintah pada penghujung 2015 dan menghasilkan pembiayaan sebesar Rp63,6 triliun, dari total penawaran masuk Rp127,2 triliun.

DJPPR sejak awal telah membuat jadwal reguler penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) beserta target indikatif pembiayaan yang akan ditarik. Untuk tiga bulan pertama 2016, pemerintah menargetkan penerbitan obligasi rupiah sebesar Rp128,6 triliun. Sementara untuk tiga kuartal berikutnya ditargetkan masing-masing kuartal sebesar Rp118,25 triliun; 118,87 triliun, dan Rp48,75 triliun.

Sementara realisasinya, pembiayaan yang ditarik pemerintah dari pasar obligasi sepanjang kuartal I 2016 mencapai Rp198,8 triliun.

Kemudian pada periode April-Juni 2016, pembiayaan yang ditarik dari penerbitan surat utang negara sebesar Rp184,33 triliun.

Terakhir pada kuartal III, pembiayaan sebesar Rp138,92 triliun diserap pemerintah, sehingga total pembiayaan yang ditarik sejak Desember 2015 hingga akhir September 2016 mencapai Rp585,66 triliun.

Memasuki kuartal terakhir, pemerintha mengendurkan penarikan utang dari lelang obligasi. Tercatat selama Oktober 2016, jumlah penawaran investor yang dimenangkan pemerintah hanya sebesar Rp43,53 triliun.

Kemarin, Selasa (1/11), pemerintah membuka bulan baru dengan melelang empat seri obligasi syariah atau sukuk negara. Dari total penawaran masuk sebesar Rp5 triloiun, yang dimenangkan pemerintah hanya Rp3,55 triliun.

Dengan demikian, total pembiayaan negara dari pasar obligasi sampai saat ini mencapai Rp632,74 triliun.

Sebelumnya, Direktur Surat Utang Negara DJPPR Loto Srianita Ginting mengungkapkan, target penerbitan SBN bruto tahun ini ditingkatkan, dari Rp611 triliun menjadi Rp654 triliun guna mengantisipasi pelebaran defisit fiskal menjadi 2,7 persen dari PDB.

Target tersebut akan menjadi rekor sepanjang sejarah penarikan utang dari pasar obligasi negara.

Tahun ini kita catat sejarah menerbitkan SBN di atas Rp600 triliun," kata Loto, di acara launching ORI 013 di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, Rabu (29/9).

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha