Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Skandal Emailnya Dibuka, Clinton Diseruduk Trump dalam Survei
Oleh : Redaksi
Selasa | 01-11-2016 | 14:50 WIB
clinton.gif Honda-Batam

Capres AS, Hillary Clinton (Sumber foto: AFP)

BATAMTODAY.COM, Washington - Jajak pendapat pemilu terbaru yang digelar oleh ABC News/Washington Post menunjukan dukungan kepada calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump merangkak naik dan mengekor rivalnya dari Demokrat, Hillary Clinton dengan selisih ketat. Hasil survei ini menunjukkan dukungan kepada Trump yang menguat menyusul dibukanya kembali skandal email Clinton pekan lalu.

Menipisnya selisih dukungan kedua capres seiring dengan keputusan Biro Investigasi Federal (FBI) untuk membuka kembali penyelidikan terkait dengan skandal jaringan email pribadi yang digunakan Clinton untuk berkirim email saat ia masih menjabat sebagai menteri luar negeri pada 20019-2013 lalu.

Penyelidikan yang sempat ditutup pada Juli lalu dibuka kembali setelah FBI menemukan sejumlah temuan baru atas dalam penyelidikan terhadap Anthony Weiner, suami dari ajudan Clinton, Huma Abedin. Penyelidikan ini memicu pertanyaan publik karena dibuka kembali hanya sekitar sepekan sebelum pemilu AS pada 8 November mendapat.

Jajak pendapat yang dirilis pada Minggu (30/10/2016) lalu memaparkan Clinton masih unggul tipis dengan 46 persen suara, sementara Trump memperoleh 45 persen suara.

Survei ABC News/Washington Post memaparkan 6 dari 10 pemilih mengatakan, pemberitaan terbaru mengenai penyelidikan FBI terkait skandal bocoran email Clinton beberapa waktu lalu tak mempengaruhi pilihan mereka.

Sementara 3 di antara 10 responden pemilih menyatakan pemberitaan itu cenderung membuat mereka berfikir lagi untuk memilih Clinton dalam pemilu 8 November mendatang.

Hasil yang berbeda ditemukan pada jajak pendapat yang dilakukan New York Times Upshot/Siena di Florida yang menunjukan Trump memimpin hasil survei dengan 46 persen suara, sementara Clinton mendapatkan 42 persen suara. Survei yang sama pernah dilakukan pada September lalu, ketika Clinton dan Trump imbang dengan 43 persen suara.

Lebih lanjut, survei pemilu nasional lainnya menunjukan Clinton masih mengungguli Trump. Dalam survei CNN, Clinton mendulang 47 persen suara, sementara Trump 42 persen. Survei yang dilakukan CNN ini diambil dari hasil rata-rata lima survei nasional terbaru.

Di Carolina Utara, survei NBC/Wall Street Journal/Universitas Marist menunjukan Clinton berada diatas Trump dengan suara 47 persen berbanding 41 persen.

Sedangkan di negara bagian Florida, survei yang sama menunjukan selisih suara Clinton dan Trump beda tipis yakni 45 persen berbanding 44 persen. Penurunan satu poin bagi Clinton sejak jajak pendapat yang sama pada awal Oktober.

Expand