Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Angka Kecelakaan di Kepri Meningkat, Santunan Korban Capai Rp6 Miliar
Oleh : Hadli
Rabu | 26-10-2016 | 13:38 WIB
Mayat-dilindas-truk-molen.gif Honda-Batam

Sosok mayat pria tergeletak bersimbah darah di ruas jalan Komplek Costarica, Batam Center, Selasa(25/10/2016) sekira pukul 16.25 WIB (Foto: Gokli Nainggolan)

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Jasa Raharja Cabang Kepri mencatat, selama periode Januari hingga September 2016 jumlah santunan yang dikeluarkan kepada korban meninggal dunia dan luka akibat kecelakaan angkutan umum mengalami peningkatan dibanding tahun 2015.

"Total angka kecelakaan lalulintas jalan dan alat angkutan penumpang umum naik sebesar Rp43 persen dibanding periode sebelumnya," kata Kepala PT Jasa Raharja Cabang Kepri Haryo Pamungkas, Rabu (26/10/2016).

Kenaikan jumlah santunan tahun 2016 dibanding tahun sebelumnya dikarenakan angka kecelakaan lalulintas di Kepri mengalami pningkatakan dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan catatan PT Jasa Raharja Cabang Kepri, kecelakaan yang terjadi selama Januari hingga September 2015 mengakibatkan 103 orang meninggal dunia dan sebanyak 237 orang mengalami luka-luka.

"Total santunan sebanyak Rp4.1 91 miliar yang dikeluarkan untuk 341 korban akibat kecelakaan. Jumlah santunan untuk korban meninggal total mencapai Rp2,527 miliar, sementara korban luka mencapai Rp1,664 miliar," kata dia.

Pada periode yang sama di 2016, jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa kecelakaan lalulintas dan alat transportasi umum mencapai 119 orang.

Baca: Pengendara Vario Tewas Dilindas Truk Molen di Batam Center

Haryo menerangkan, untuk korban luka juga mengalami peningkatan signifikan dari 237 orang pada 2015 menjadi 406 orang pada periode sama 2016.

"Total korban meninggal dan luka jumlahnya mencapai 529 orang. Nilai santunan korban meninggal naik menjadi Rp2,926 miliar, korban luka Rp3,06 miliar. Total santunan sebesar Rp5,986 miliar," kata Haryo.

Haryo mengatakan, rata-rata korban kecelakaan lalulintas adalah laki-laki yang berstatus sebagai kepala keluarga. Dengan jumlah tersebut, kata dia, telah menyumbang angka kemiskinan baru.

Oleh karena itu, ia berharap masyarakat semakin peduli pada aturan lalulintas agar selamat saat berkendara. Dengan demikian bisa menurunkan angka kecelakaan.

Editor: Udin