Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BI Klaim Industri Keuangan Syariah Indonesia Terbesar di Dunia
Oleh : Redaksi
Rabu | 26-10-2016 | 12:50 WIB
BI1.jpg Honda-Batam

Bank Indonesia Klaim Industri Keuangan Syariah Indonesia Terbesar di Dunia. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bank Indonesia (BI) mengklaim, industri keuangan syariah di Indonesia merupakan ritel terbesar di dunia. Indikasinya terlihat dari 18 juta rekening simpanan nasabah di 2.000 jaringan kantor Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).

Hendar, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan, produk industri keuangan syariah seakan terus berpacu dengan produk keuangan konvensional. Produk perbankan konvensional yang semakin kompleks dan menarik, menuntut perbankan syariah untuk terus menciptakan inovasi produk-produk baru guna menjaring minat nasabah.

Namun, katanya, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Muslim di Indonesia, upaya tersebut dirasa masih minim. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan pangsa pasar perbankan syariah yang kurang dari 5 persen.

"Pangsa keuangan syariah yang masih di bawah 5 persen terhadap total aset perbankan mengindikasikan belum banyak sumber daya insani terbaik di bidang keuangan yang tertarik untuk masuk." ujar Hendar dalam pembukaan acara Indonesia Sharia Economic Forum 2016, Rabu (26/10/2016).

Mengutip data BI, aset perbankan syariah meningkat pesat dengan rata-rata pertumbuhan 40 persen per tahun selama periode 2008-2013. Pertumbuhan tersebut melampaui rata-rata pertumbuhan keuangan syariah global yang hanya sekitar 19 persen per tahun.  

Akan tetapi, lanjut Hendar, perkembangan aset perbankan syariah tersebut masih menyisakan banyak tantangan dan peluang yang harus diselesaikan. Khususnya di bidang produk dan akad agar keuangan syariah bisa tumbuh secara berkelanjutan ke depan.

"Untuk pengembangan keuangan syariah ke depan, khususnya produk dan akad keuangan syariah. Kekhususan prinsip syariah menuntut produk dan akad keuangan syariah yang harus memiliki linked dengan aktivitas sektor riil. Di sinilah dibutuhkan pemahaman tidak semata model bisnis namun juga aspek fiqh muamala," jelasnya.

Ia menilai, potensi bisnis yang bersangkutan dengan prinsip keuangan syariah di Indonesia masih sangat besar. Hal tersebut harusnya bisa dimanfaatkan oleh perbankan syariah untuk menyalurkan pembiayaan yang lebih ekspansif.

Mengacu pada  riset State of Global Islamic Economy 2015-2016, Hendar mengatakan terdapat potensi pembiayaan syariah di Indonesia senilai US$40,6 miliar atau setara dengan Rp527,88 triliun.

Hal itu merujuk pada fakta masuknya Indonesia dalam daftar pasar pakaian muslim lima terbesar di dunia, dengan total belanja mencapai US$12,7 miliar. Selain itu, Indonesia juga masuk dalam daftar sepuluh besar di dunia untuk pasar keuangan dan perbankan syariah, dengan total aset mencapai US$ 21,7 miliar.

Tak hanya itu, Indonesia juga masuk jajaran sepuluh teratas negara di dunia untuk wisata religi Islam, dengan total pengeluaran sebesar US$7,5 milia. Kemudian, Indonesia jug amasuk dalam daftar sepuluh teratas untuk pasar media dan rekreasi dengan total pengeluaran US$7,5 miliar.

Terakhir, Indonesia masuk dalam lima besar negara di dunia untuk pasar kosmetik dan farmasi syariah, dengan total belanja US$4,8 miliar.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha