Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Penyebab Harga Minyak Kembali Anjlok
Oleh : Redaksi
Senin | 24-10-2016 | 11:59 WIB
harga_minyak_anjlok1.jpg Honda-Batam

Ilustrasi Harga Minyak Anjlok. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Irak menolak ikut serta dalam kesepakatan pemangkasan produksi minyak yang dibuat oleh organisasi negara-negara eksportir minyak (OPEC) beberapa waktu lalu. Hal tersebut membuat harga minyak kembali anjlok, setelah beberapa pekan berada dalam tren peningkatan.

Harga minyak Brent LCOc1 tercatat turun 0,4 persen menjadi U$51,59 per barel pada perdagangan pagi ini, Senin (24/10). Sementara harga minyak acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate juga turun dengan persentase yang sama menjadi U$50,63 per barel.

Reuters melansir, penurunan harga disebabkan oleh pernyataan manajemen badan usaha milik negara (BUMN) pemasaran minyak Irak yang tidak bersedia ikut serta dalam kesepakatan pemangkasan produksi.

"Kami tidak akan menurunkan produksi dan penjualan minyak dengan cara apa pun, tidak dengan instruksi OPEC atau yang lainnya," kata Falah al-Amri, Kepala BUMN pemasaran minyak Irak.

Al-Amri mencatat saat ini total produksi minyak Irak mencapai 4,77 juta barel per hari (bph), dengan jumlah ekspor sebanyak 3,87 juta bph.

Seluruh negara anggota OPEC sebelumnya menyepakati pemangkasan produksi menjadi 32,5 juta bph sampai 33 juta bph, dari target sebelumnya sebanyak 33,24 juta bph. Jumlah pemangkasan produksi masing-masing negara akan ditetapkan oleh satu tim khusus yang akan melaporkan hasilnya dalam pertemuan OPEC berikutnya pada akhir November 2016.

Analis komoditas ANZ bank menilai, kesepakatan pemangkasan produksi untuk meningkatkan harga minyak dunia bakal sulit dijalankan jika Irak tidak mendukung hal tersebut. Pasalnya, Irak merupakan negara produsen minyak terbesar di dunia setelah Arab Saudi.

"Pernyataan Irak yang tidak akan bergabung dalam kesepakatan pemangkasan produksi berpengaruh besar pada harga minyak pekan ini," demikian riset ANZ yang dirilis Senin (24/10/2016) ini.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha