Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Curiga Kebocoran Kimia, Ratusan Orang Diungsikan dari Bandara London
Oleh : Redaksi
Minggu | 23-10-2016 | 12:30 WIB
london_city_airport_panicbyap.jpg Honda-Batam

Sejumlah penumpang batuk-batuk dan merasa lemas, dan muncul kepanikan. (Foto: AP)

 

BATAMTODAY.COM, London - Sebuah bandara London dilanda panik menyusul dugaan kebocoran zat kimia setelah sejumlah orang mengalami kesulitan bernapas, memaksa dilakukannya evakuasi.

 

Sekitar 500 orang diungsikan dari London City Airport, bandara di London timur, pada Jumat pukul 16.00 (pukul 22:00 WIB) setelah sejumlah penumpang merasa tidak lemas, kata Dinas Pemadam Kebakaran London (LFB).

Staf ambulans menangani 26 pasien di tempat kejadian, dan membawa dua orang di antaranya ke rumah sakit.

Bandara ini dinyatakan "aman" sekitar pukul 19:00 (Sabtu 01.00), dan polisi menemukan apa benda yang bisa jadi merupakan semprotan gas CS -sejenis gas air mata.

David Morris, 28, sedang melakukan pendaftaran penumpang untuk terbang ke Edinburgh, ketika mendadak batuk-batuk.
"Kami sedang mengantre untuk check-in, dan mengobrol, lalu mendadak batuk-batuk dan sampai pada satu tititik saya tak bisa berbicara lagi karena batuk-batuk."

"Keadaan memburuk, dan kami lihat orang-orang juga mulai batuk-batuk. Dan petugas di belakang meja juga batuk-batuk berat.
"Dalam waktu dua menit, mereka berteriak bahwa semua orang harus keluar."

Menurut Morris, apa pun yang menyebabkan orang batuk-batuk, dia tak mencium bau apa pun, atau melihat warna dari gas atau apa. "Semua orang berteriak dan bergegas menuju pintu," katanya.

Dalam sebuah pernyataan, Polisi Metropolitan London mengatakan mereka tidak memperlakukan kasus ini sebagai "kasus terkait teroris."

Polisi menyatakan: "Dalam pencarian di bandara, ditemukan apa yang diyakini menjadi penyemprot gas CS."

"Sementara penyebab insiden itu belum dikonfirmasi, petugas sedang menyelidiki apakah kejadian itu akibat semprotan tak sengaja."

Bandara sudah dibuka kembali, meskipun penumpang diperingatkan bahwa gangguan keterlambatan bisa terjadi karena banyak jadwal penerbangan yang jadi menumpuk.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Dardani