Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mendagri Instruksikan Usut Pungli di Disdukcapil Batam
Oleh : Redaksi
Kamis | 20-10-2016 | 14:26 WIB
mendagri.gif Honda-Batam

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam (Sumber foto: Antara)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam, Kepulauan Riau, digerebek Tim Satgas Merah Putih, Senin (17/10/2016).

Hal itu dilakukan terkait dugaan pungutan liar (pungli) pembuatan KTP elektronik dan akta kelahiran. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, akan menindaklanjuti temuan tersebut.

Ia meminta kepada Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakhrulloh, untuk memeriksa kebenaran penggerebekan tersebut.

"Saya minta Dirjen Dukcapil segera cek kebenaran dan konfirmasi. Cek ke kepolisian Kepri," kata Tjahjo melalui pesan singkat, Rabu (19/10/2016).

Jika terbukti, kata Tjahjo, akan mengambil tindakan tegas terhadap praktik yang meresahkan masyarakat itu. "Kalau benar, segera berhentikan tidak hormat," kata Tjahjo.

Seperti diketahui, tiga pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam tertangkap tangan melakukan pungutan liar dalam proses pembuatan KTP.

Satu dari ketiga pelaku bernama Jamaris alias Boy, Kabid Catatan Sipil dengan barang bukti yang diamankan uang tunai Rp2.484.000, akta kelahiran 43 lembar, surat kematian enam lembar.

Pelaku lainnya adalah Irwanto, staf Bidang Catatan Sipil dengan barang bukti berupa uang Rp700.000, fotokopi surat-surat persyaratan pengurusan akta lahir.

Kemudian Nasibah, dengan barang bukti berupa uang Rp2.100.000, surat keterangan pindah WNI, KTP elektronik masyarakat 14 lembar, KTP SIAK tiga lembar.

Sumber: CNN
Editor: Udin