BATAMTODAY.COM, Jakarta - Samsung meluncurkan ponsel pintar Z2 yang diklaim sebagai yang pertama menggunakan sistem operasi OS Tizen.

Meski belum sepopuler Android, Presiden Samsung Electronics Indonesia Jaehoon Kwon mengatakan bahwa perusahaan telah mengembangkan Tizen sejak beberapa tahun lalu. Tizen sendiri telah disematkan di sejumlah perangkat seperti wearable devices, SmartTV, dan peralatan rumah tangga.

Kini dengan hadirnya Tizen ke ponsel Z2, Samsung berharap bisa memperluas sistem operasi ini.

"Z2 difokuskan untuk pengguna berjiwa muda yang suka teknologi namun butuh perangkat yang harga terjangkau. Tizen membuka peluang bagi developer muda untuk menciptakan software dan game untuk OS ini," ungkap Kwon di atas panggung di acara peluncuran Z2 di Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Sementara Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia Denny Galant mengatakan pengguna tak perlu khawatir menggunakan OS Tizen karena peranti lunak ini ramah dipakai layaknya Android.

"UI (user interface/tampilan antarmuka) sangat ramah digunakan karena tidak rumit. Tizen mudah dioperasikan tanpa lag," ujar Denny di tempat yang sama.

Samsung Z2 mengusung layar 4 inci dengan prosesor Quad-core 1,5GHz dan RAM 1GB serta kapasitas baterai 1.500 mAh.

Ponsel ini juga sudah mendukung jaringan 4G LTE. Namun untuk fitur kamera, Z2 memiliki resolusi 5MP lengkap LED flash untuk bagian belakang serta kamera VGA untuk bagian depan.

Tersedia dalam pilihan warna emas, hitam, dan red wine serta cover motif megamendung, Z2 dibanderol Rp899 ribu. Ponsel ini juga dibundling oleh program Smartfren Galaxy Double Quota dengan bonus kuota data 1GB.

Manfaatkan kompetisi demi Tizen
Samsung menggalakkan kompetisi bertajuk INA 3.0 yang terbuka untuk para pengembang lokal agar lebih aware dengan OS Tizen.

Dijelaskan IM Marketing Director Samsung Electronics Indonesia Vebbyna Kaunang, INA 3.0 fokusnya memberi tantangan kepada para pengembang untuk mengembangkan peranti lunak dan aplikasi Tizen.

"Kami melakukan workshop ke enam kota dan kompetisi ini dibuka pada pertengahan Juli sampai September kemarin. Kami melakukan coaching juga," tutur Vebbyna.

Samsung mencatat ada 600 pengembang yang terlibat di dalam INA 3.0 dan setidaknya ada 200 submission yang diterima.

Denny juga menambahkan, Tizen memiliki kecerdasan khusus yang bisa berinteraksi antar perangkat, contohnya ponsel pintar dengan wearable device seperti jam tangan pintar hingga headset VR.

"Mereka juga mengembangkan game, aplikasi, dan software yang kira-kira bisa dipasangkan ke jam tangan pintar Gear S2 dan Gear VR kami," tutup Vebbyna. (*)

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani