Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Eskpor dan Impor Provinsi Kepri Bulan September Alami Penurunan
Oleh : Roland Hasudungan Aritonang
Senin | 17-10-2016 | 14:26 WIB
Kepala-BPS-Kepri,-Panususnan-Siregar.gif Honda-Batam

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Panusunan Siregar (Foto: Roland Hasudungan Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ekspor dan impor Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada bulan September 2016 mengalami penurunan. Untuk impor mengalami penurunan ‎9,06 persen. Ekspor pada bulan Agustus 2016 sebesar USD 1.027,19 juta  menjadi USD 934,15 juta dan Impor pada september 2016 mencapai USD 641,26 juta turun 3,88 persen dibanding impor Agustus 2016. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Panusunan Siregar mengatakan‎, hal ini disebabkan oleh turunnya ekspor komoditas non migas sebesar 10,03 persen.

‎Penurunan ekspor provinsi tidak hanya pada bulan ini saja, tetapi penurunnya dari tahun ke tahun. Untuk total ekspor secara kumulatif pada bulan Januari sampai pada September 2016 turun sebesar 14,38 persen dibandingkan bulan Januari sampai Agustus 2015 sebesar USD 9.277,64 juta menjadi USD 7.943,95 juta.

"Penurunan disebabkan turunnya ekspor komulatif migas sebesar 41,02 persen dan non migas sebesar 4,07 persen," ujar Panusunan saat melakukan rilis di Kantor BPS Kepri, Senin (17/10/2016).

Sementara itu, untuk negara tujuan ekspor Provinsi Kepri September 2016 dengan nilai terbesar masih dari negara Singapura yakni mencapai USD 423,89 persen. ‎Terkait dengan latar belakang ekspor Provinsi Kepri mengalami penurunan dari tahun 2012 sampai 2016, pihak BPS Kepri tidak dapat menyebutkan, karena hal itu bukan wewenang pihaknya.

Dalam hal ini, penurunan ekspor ini harus menjadi perhatian seluruh pihak terkait. Apabila tidak dapat diperhatikan dengan serius maka tahun-tahun berikutnya ekpor kepri akan terus mengalami penurunan.

"Kalau begini terus, ekspor kita bisa-bisa tiarap, karena penurunan ini sudah merupakan trend setiap tahunnya," paparnya

Sedangkan untuk nilai impor migas pada bulam September 2016 mencapai USD 91,64 juta atau turun 33,54 persen dibanding Agustus 2016. Nilai impor non migas pada bulan september 2016 mencapai USD 549,62 juta atau naik 3,84 persen dibandingkan Agustus 2016.

"Selama Januari - September 2016, impor nonmigas terbesar adalah golongan barang mesin/peralatan listrik dengan nilai USD 1,587,32  juta atau 31,37 persen dari total impor non migas," tambahnya

Terkait dengan pemasok barang impor terbesar pada bulan Januari sampai September 2016 ditempati oleh Singapura dengan nilai USD 2,233,94 juta dengan kontribusi 38,15 persen.

Editor: Udin