Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Setjen DPR-RI Pantau Penggunaan Dana Dekon dan TP
Oleh : Charles/Dodo
Kamis | 22-09-2011 | 18:18 WIB

TANJUNGPiNANG, batamtoday - Sebanyak lima orang yang tergabung dalam rombongan Sekretariat Jendral (Setjen) DPR-RI deputi anggaran dan pengawasan, melakukan kunjungan kerja ke Kota Tanjungpinang, Kamis (22/9/2011).

Rombongan yang dipimpin Winaturini itu disambut dan dijamu Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Tengku Dahlan di ruang rapat Kantor Wali Kota Tanjungpinang bersama sejumlah instansi terkait dari pemerintah kota seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum dan Bappeko.

Dalam pertemuan itu, Winaturini mengatakan tujuan kedatangan mereka ke Tanjungpinang adalah ingin mengetahui pelaksanaan dana Dekonsentrasi (Dekon) dan Tugas Perbantuan (TP) di Kota Tanjungpinang,  yang nantinya akan menjadi bagian dari dana transfer, sebagaimana terdapat dalam undang-undang baru. Selain itu, Winaturini mengaku ingin mengetahui gambaran Pulau Penyengat yang terkenal dengan Gurindam Duabelas-nya.

Menanggapi hal tersebut, Tengku Dahlan mengatakan otonomi daerah akan membawa dampak positif bagi perkembangan kota, di mana sebelum terbentuk kota otonom pelayanan publik terkesan lamban. Setelah terbentuk, terjadi peningkatan pelayanan dan mendapatkan perhatian khusus, khususnya dari segi pendanaan sehingga terjadi percepatan pembangunan kota.

"Mengenai dana Dekon dan Tugas Perbantuan yang dikucurkan ke beberapa satuan kerja, seperti Disdik, Dinas PU, Dinkes dan Bappeko, hingga saat ini dijalankan sebagaimana mestinya, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Tanjungpinang," ujarnya.

Tengku juga mengharapkan, kedepannya agar kucuran dana dari pusat terlebih dahulu ada pemberitahuan ke daerah, sehingga dapat dianggarkan dalam APBD dan dapat dilaksanakan lebih awal sebagaimana yang telah ditetapkan.

Disamping itu akan dilakukan pemekaran wilayah kota Tanjungpinang yang saat ini berjumlah empat kecamatan, direncanakan akan ditambah menjadi dua atau tiga kecamatan lagi. Dikhususkan untuk Pulau Penyengat nantinya juga akan dimekarkan menjadi kecamatan.

"Penyengat sebagai daerah wisata religi dilihat dari perkembangannya sudah selayaknya dikelola pejabat esselon III. Daerah tersebut banyak dikunjungi wisatawan,bukan hanya turis domistik saja,tetapi juga dari manca negara," ujar Tengku.

Mengenai hal itu, disambut baik oleh deputi anggaran dan pengawaan yang hadir, dengan harapan tetap megikuti atuan-aturan yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.