Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Basecamp Cafe Coreng Dunia Pendidikan

Maaf Terucap, PGRI Tanjungpinang Pun Luluh
Oleh : Habibi Khasim
Sabtu | 08-10-2016 | 16:36 WIB
demo-basecamp-cafe3.jpg Honda-Batam

Demo mahasiswa dan Ormas di Basecamp Cafe Tanjungpinang (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kabar mengejutkan berhembus dari Kantor Wali Kota Tanjungpinang. Permintaan maaf yang disampaikan pengelola Basecamp Cafe atas tindakan yang telah mencoreng dunia pendidikan, ternyata meluluhkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tanjungpinang.

Permintaan maaf tersebut disampaikan pengelola Basecamp Cafe pada pertemuan di Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Jumat (7/10/2016). Dalam pertemuan itu, dunia pendidikan di Tanjungpinang diwakili Ketua PGRI Encik Abdul Hajar.

Ketua PGRI Tanjungpinang Encik Abdul Hajar pun mengaku, dirinya mewakili semua guru di Tanjungpinang telah memaafkan pihak Basecamp Cafe.

"Tapi dengan syarat, mereka berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan mau bersahabat dengan dunia pendidikan. Makanya, kami sebagai guru mendengar seperti itu merasa tidak perlu dibesar-besarkan lagi dan menerima maaf mereka," ujar Encik, Sabtu (8/10/2016).

Terkait laporan yang telah dilayangkan PGRI ke pihak kepolisian, dengan tuduhan pelecehan dunia pendidikan, ternyata tidak serius dan terkesan hanya gertak sambal agar pihak Basecamp Cafe datang meminta maaf.

"Laporan kita hanya lisan saja, untuk lebih lanjutnya kita serahkan kepada kepolisian apakah ada unsur pidana atau tidak," ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tanjungpinang ini.

Pengamat dunia pendidikan di Kepulauan Riau, Arif Rasakan, menilai perimintaan maaf yang disampaikan pengelolan Bascamp Cafe kurang efektif untuk memberikan efek jera dan memulihkan dunia pendidikan yang sempat tercoreng.

Untuk memberikan efek jera, kata Arif, harusnya hukum tetap berjalan. Apalagi permasalahannya telah sampai ke pihak kepolisian meski hanya dengan lisan.

"Sebagai manusia, memang memaafkan sangat bagus. Tapi hukum juga harus bejalan dong. Sudah jelas kok mereka mencoreng dunia pendidikan, mana efek jeranya? Kalau begitu semua orang melakukan hal yang sama, dan tinggal minta maaf saja selesai perkara," ujar Arif Rasakan, Sabtu (8/10/2016).

Arif menyesalkan tindakan Pemko dan PGRI Tanjungpinang yang gampang sekali memberikan maaf kepada pihak Basecamp Cafe, dan bahkan menghentikan proses hukum. "Itu jelas salah, ya maaf boleh diterima tapi hukum harus lanjut. Masa berhenti juga," ujarnya dengan mimik kecewa.

Hanya saja, Arif pun mengaku tidak bisa berbuat apa-apa jika Pemko dan PGRI telah menghentikan proses hukum hanya dengan kata maaf.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang Riono mengatakan, teguran keras dan mengevaluasi izin usaha Basecamp Cafe. Bahkan, bukan tidak mungkin izin usaha Basecamp Cafe dicabut, jika ditemukan pelanggaran dan kesalahan lain yang dilakukan cafe milik Santos itu.

‎"Atas pelaksanaan Even "Back To School" yang tudak diberitahukan pemilik usaha, serta melakukan pelanggaran etika dan nilai pendidikan, pemerintah memberi peringatan keras pada pemilik Cafe dan akan mengevaluasi izin usahanya dan juga memungkinkan izin usahanya dicabut," ujar Sekretaris Daerah Kota (Setdako) Tanjungpinang Riono pada wartawan, di Tanjungpinang, Selasa (4/10/2016).

Riono mengatakan, kedatanganya pada, Sabtu (1/10/2016) lalu ke Basecamp Cafe, sebenarnya adalah untuk melakukan pembinaan atas laporan masyarakat yang melihat, orang berbaju dinas sekolah, nongkrong dan masuk ke Cafe Basecamp. Namun, ketika didatangi, pemilik Base Camp Cafe menantang Sekdako Tanjungpinang untuk berduel.

Selain itu, Santos juga mempertanyakan surat tugasnya datang dan menegur penggunaan atribut sekolah, dalam menjual minuman keras di Cafe tersebut.

Editor: Dardani