Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata, Berhubungan Seks Menstimulasi Perasaan Religius
Oleh : Redaksi
Kamis | 29-09-2016 | 13:34 WIB
sex-tingkatkan-spiritualis.gif Honda-Batam

Ilustrasi (Sumber foto: Thinkstock.com)

BATAMTODAY.COM, AS - Banyak orang menganggap bahwa hubungan seks dengan pasangan adalah hal yang sangat keduniawian. Padahal, menurut kesimpulan sebuah studi hormon yang dikeluarkan saat berhubungan seks terbukti meningkatkan spiritualitas dan iman pada Tuhan.

Menurut studi tersebut, dirilisnya oksitosin dalam tubuh tak hanya meningkatkan kedekatan sosial dan membantu persalinan ibu, hormon itu juga menstimulasi perasaan religius.

Sebuah tim riset dari Duke University di North Carolina, AS melakukan studi yang meningkatkan kadar oksitosin pada pria paruh baya dan menemukan peningkatan spiritualitas pada dua pengujian terpisah dan efek ini tetap berlanjut seminggu kemudian.

Sementara itu sebuah grup kontrol yang mendapatkan plasebo melaporkan, tak ada peningkatan kadar spiritualitas. Mereka yang mendapatkan hormon tersebut juga melaporkan emosi positif selama meditasi.

Patty Van Cappallen, psikolog sosial dan kepala penelitian ini mengatakan,"Spiritualitas dan meditasi satu sama lain terkait pada kesehatan fisik dan mental . Kami tertarik untuk mengerti faktor biologis yang mungkin meningkatkan pengalaman spiritual tersebut."

Oksitosin tampaknya berperan dalam menunjang sisi spiritualitas seseorang. Hasil penelitian tersebut diterbitkan di Journal Social Cognitif and Affective Neuroscience.

Oksitasin diproduksi secara alami di hipotalamus. Riset sebelumnya membuktikan bahwa hormon tersebut mungkin berperan dalam meningkatkan rasa empati, percaya, kedekatan sosial dan altruisme.

Kelompok yang mendapatkan oksitosin cenderung melaporkan spiritualitas penting dalam hidup mereka. Mereka juga percaya hidup memiliki makna dan tujuan. Hal ini tetap dipercayai setelah meneliti apakah peserta penelitian itu mengatakan mereka tergabung dalam organisasi keagamaan atau tidak.

Peserta yang mendapatkan hormon juga lebih memberikan respon positif termasuk pada "semua dalam kehidupan itu terhubung" dan "ada kadar kesadaran lebih tinggi atau spiritualitas yang membutakan semua orang."

Mereka juga melaporkan emosi lebih positif seperti kekaguman, rasa syukur, cinta, harapan, perhatian, dan ketenangan.

Hasil penelitian ini menjadi bukti eksperimen pertama bahwa spiritualitas tampaknya didukung oleh hormon oksitosin.

Tetapi Van Cappelen memperingatkan penemuan ini tidak boleh digeneralisasi. "Spiritualitas itu kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun oksitosin tampaknya mempengaruhi bagaimana kita memandang dunia dan apa yang kita percayai," katanya.

Sumber: Independent
Editor: Udin