Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PLN Sukseskan Penarikan Jalur Transmisi 150 KV Tanjunguban-Sribintan
Oleh : Harjo
Jum'at | 23-09-2016 | 17:26 WIB
Tasyakkuran-PLN.gif Honda-Batam

Konfrensi pers dan tasyakuran pengoperasian Gardu Induk Km 22 Kijang, Kecamatan Bintan Timur (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Dalam waktu 2 hingga 3 bulan, Perusahaan Listrik Negara (PLN) mampu mempercepat penarikan jalur taransmisi 150 Kilo Volt Tanjuguban-Sri Bintan. Hal ini sebagai bukti keseriusan terhadap pembangunan proyek transmisi dan kerja sama yang baik antara PLN dan Pemerintah Daerah Kepulauan Riau.

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengatakan, kesuksesan ini tak lain adalah hasil dari koordinasi yang baik antara PLN, Pemerintah Daerah, Kejaksaan Tinggi Kepri, dan Badan Intelejen Negara (BIN). Hingga dapat mempercepat penarikan jalur transmisi 150 Kilo Volt Tanjunguban hingga ke Sri Bintan, sepanjang 28 Kilo Meter Route (KMR), Sri Bintan-Air Raja 38 KMR, dan Air Raja-Kijang 20 KMR.

"Keberhasilan ini, tidak terlepas dari koordinasi yang baik dengan pihak-pihak terkait, serta peran masyarakat yang telah memberikan izin atas lahannya yang dilalui jalur transmisi," kata Sofyan usai acara tasyakuran beroparasinya Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 Kilo Volt Interkoneksi Batam-Bintan, di KM 22 Kijang, Kecamatan Bintan Timur (Bintim), Jumat (23/9).

Dalam pengerjaan proyek ini, kata Sofyan, menggunakan kekuatan sekitar 1500 orang yang bekerja siang hingga malam. Untuk mempercepat pembangunan proyek interkoneksi ini.

"Alhamdulilah, semua berjalan dengan lancar, Interkoneksi Batam-Bintan yang merupakan salah satu proyek program 35.000 MW telah energizer pada oktober 2015, dan tersambung hingga Gardu Induk Kijang, Kecamatan Bintan pada Agustus 2016 kemarin," timpal Sofyan.

Dangan beroperasinya jalur transmisi dari GI 150 Kilo Volt interkoneksi Batam-Bintan, sambung Sofyan, maka PLN dapat melakukan efisiensi biaya yang cukup signifikan, dengan menghemat sekitar Rp11,46 miliar per bulan, dengan beban yang saat ini 34 MW.

"Karena secara bertahap, penggunaan PLTD dan PLTMG sewa di Pulau Bintan akan diganti pasokannya dengan menggunakan sistem interkoneksi. Namun apabila keseluruha bebannya semua sudah beralih pada sistem interkoneksi, maka penghematan biaya oprasionalnya dapat mencapai sekitar Rp24,7 miliar per bulan," beber Sofyan.

Hal ini, lanjut Sofyan didukung dengan kapasitas interkoneksi Batam-Bintan yang cukup besar, hingga mencapai 180 MW. Oleh karena itu, PLN dapat menambah sekitar 2.422 pelanggan, yang termasuk waiting list penyambungan baru. Selain itu PLN juga membuka lebar kesempatan bagi industri yang hendak beralih dari yang sebemumnya menggunakan pembangkit sewa menjadi pelanggan PLN.

"Kerja sama PLN dengan stakeholders, untuk mendukung keberhasilan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan program 35.000 MW, telah terbentuk dalam Tim Pengawalan dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Kejaksaan Agung RI. Upaya ini juga berupa pengawalan dan pengamanan, baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan maupun pemanfaatan hasil pembangunan. Termasuk dalam upaya mencegah timbulnya penyimpangan dan kerugian negara," ujar Sofyan.

Pada acara ini, PLN turut memberikan bantuan kepada anak yatim di wilayah setempat sebesar Rp25 juta, serta melakukan potong tumpeng secara simbolis sebagai rasa syukur.

Editor: Udin