Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Wong Cilik Jadi Komoditas dan Dimanipulasi
Oleh : Redaksi
Jum'at | 23-09-2016 | 13:00 WIB
Pendukung-ahok1.jpg Honda-Batam

Para pendukung Ahok-Djarot di depan kantor KPU Jakarta.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sejumlah pihak mengangkat apa yang disebut kepentingan "wong cilik" dalam menentang pencalonan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Namun istilah orang kecil ini menurut pengamat politik menjadi "komoditas dan dimanipulasi."

Ahok bersama wakilnya Djarot Saiful Hidayat secara resmi telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta untuk pemilihan gubernur Februari tahun depan setelah diusung oleh PDI Perjuangan Selasa (20/09) lalu.

Langkah mendukung Ahok ini dikecam sejumlah pihak, termasuk anggota-anggota ketua RT/RW di Jakarta yang tergabung dalam Forum RT/RW yang menyebut partai ini mengkhianati "wong cilik".

Namun pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsudin Haris menyebut istilah orang kecil ini digunakan sejumlah pihak untuk kepentingan politik.

"Saya rasa mengatasnamakan wong cilik itu tidak benar...wong cilik ini jadi komoditas yang kemudian dimanipulasi untuk kepentingan politik," kata Syamsudin seperti dikuti BBC Indonesia.

Diusungnya Ahok oleh PDI Perjuangan ini juga ditanggapi dengan mundurnya Ketua DPD Boy Sadikin dari partai itu, yang dikicaukan lebih dari 6.000 kali di Twitter Kamis (22/9/2016) dan ditanggapi antara lain sebagai langkah "pro wong cilik".

Tingkat Kepuasan Warga terhadap Ahok
Akun atas nama Dhear Merlinda antara lain menulis, "Angkat hormat tinggi-tinggi buat bang Boy Sadikin. Ini baru pro wong cilik," sementara akun @bantoro29 menulis, "Kenapa calonkan Ahok yang suka menggusur wong cilik."

Sejumlah langkah penggusuran di Jakarta dianggap sebagai salah satu contoh tidak memihaknya Ahok terhadap orang kecil di Jakarta.

Hantayuda dari Poltracking Indonesia mengatakan, tingkat kepuasan warga Jakarta atas program yang dijalankan Ahok selama ini mencapai sekitar 80 persen. "Survei yang kami lakukan mencakup semua level dalam populasi," kata Hantayuda dan menambahkan elemen masyarakat termasuk mereka yang berpenghasilan kecil.

Namun politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan dalam mengusung Ahok, partainya meminta perjanjjian politik termasuk dalam Dasa Prasetya partai, yang antara lain meminta agar Ahok - bila terpilih- mengedepankan "ngobrol berkali-kali dengan warga" dan tak melakukan langkah represif. Selain PDI-P, Ahok juga diusung oleh Partai Nasdem, Golkar dan Hanura.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Yudha