Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aparat di Laut Kepri Makin Bertaring, Bagaimana Penegak Hukum di Darat?
Oleh : Harjo
Senin | 19-09-2016 | 19:15 WIB
tangkapanarapatdilaut.jpg Honda-Batam

Sejumlah barang illegaang digagalkan oleh pihak TNI AL. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Satu persatu kasus penyelundupan, mulai dari orang hingga sejumlah barang, seperti kayu, minuman keras serta kebutuhan pokok masyarakat, perlahan mulai terungkap dan ditangkap, seperti yang dilakukan oleh TNI AL dan Satpolair.

Namun dengan semakin banyaknya hasil penangkapan di wilayah laut, belum terdengar sambutan hangat dari aparat penegak hukum yang ada di darat.

"Hingga saat ini, pihak TNI AL sudah menunjukkan kinerjanya dan harus diberikan apresiasi. Begitu juga dengan aparat penegak hukum lainnya yang ada di laut, terutama masalah barang-barang yang secara tidak sah atau illegal, sudah banyak yang digagalkan," ujar Sekertaris Federasi Konstruksi Umum dan Informal (FKUI) SBSI Bintan, Yoserizal, kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Senin (19/9/2016).

Yoserizal menyampaikan, terkait penegakan hukum dan kinerja aparat penegak hukum di laut, tentu tidak bisa terlepas dengan aparat penegak hukum yang ada di darat. Karena muara penanganan kasusnya akan tetap dilakukan di darat.

Sebaliknya, masalah masuknya barang illegal juga, bukan hal yang mustahil juga sebagian sudah ada di darat. Artinya, aparat penegak hukum yang ada di darat harus ambil sikap minimal mengimbangi kerja keras aparat penegak hukum yang ada di wilayah laut.

"Aparat penegak hukum yang ada di darat dan laut, harus bersinergi agar penegakan hukum terhadap pengusaha nakal yang selalu mengatasnakan untuk kebutuhan masyarakat bisa benar-benar ditekan. Karena hal tersebut jelas selain merugikan masyarakat juga merugikan negara," harapnya.

Hal yang sama disampaikan Sahat Simanjuntak, tokoh masyarakat Bintan. Menurutnya, kesigapan petugas di laut menangkap dan menggagalkan sejumlah penyelundupan harus diimbangi dengan kinerja aparat lainnya yang ada di wilayah darat. Mengingat dalam penegakan hukum, secara keseluruhan bermuara ke darat.

"Kalau kinerja penegak hukum di wilayah laut, sudah kelihatan hasil kerja kerasnya. Lantas bagaimana dengan penanganan di darat? Karena semuanya bersumber hingga penanganannya berada di darat. Selaku masyarakat jelas sangat berharap agar semua pihak bisa bersinergi, agar kasus penyelundupan yang beberapa kali digagalkan, semakin bisa ditekan," harapnya.

Karena sampai saat ini, dengan sudah beberapa penggagalan kasus illegal dari semua jenis bentuk, masih terkesan reaksi dari kinerja penegak hukum yang ada di darat belum terdengar kepermukaan. Hal tersebut bisa dirasakan dengan semakin banyaknya kasus yang digagalkan oleh aparat yang bertugas di wilayah laut.

"Kita berharap semua aparat, bisa terus bahu membahu dalam menegakan hukum yang belaku. Agar apa yang menyebabkan kerugian negara akibat ulah para pengusaha nakal bisa terus ditekan. Mengingat dengan semakin banyaknya yang digagalkan dan ditangkap mengindikasikan perbuatan illegal sudah terjadi lama," imbuhnya.

"Semoga aparat penegak hukum yang ada di laut terus semakin bersemangat memberantas kejahatan di laut. Sebaliknya apa yang dilakukan oleh penegak hukum yang bertugas di laut bisa diimbangi oleh penegak hukum yang ada di darat. Karena semua penangnanannya tetap bermuara di darat," harapnya.

Sementara itu, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Bintan, Setia Kurniawan, mengakui sampai sejauh ini pihaknya masih terus melakukan koordinasi terkait makin maraknya penangkapan sejumlah barang illegal oleh aparat penegak hukum di wilayah laut.

"Kita akan terus pantau, terkait makin banyaknya barang illegal yang satu persatu digagalkan oleh aparat penegak hukum di laut. Dalam waktu dekat kita juga akan melakukan kroscek sejumlah barang  di sejumlah wilayah diduga rawan dijadikan sebagai pintu masuk barang illegal  oleh oknum pengusaha," tegasnya. 

Editor: Dardani