Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dubes RI di Italia Ingin Indonesia Garap Wisata Kapal Pesiar
Oleh : Redaksi
Sabtu | 10-09-2016 | 13:02 WIB
bisnis-kapal-pesiar.gif Honda-Batam

Kapal pesiar MS Rotterdam tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (19/2/2015).(Sumber foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, Roma - Duta Besar RI untuk Italia merangkap Wakil Tetap RI untuk FAO, August Parengkuan berharap, sebaiknya wisata kapal pesiar mulai dijalankan di Indonesia. Ia menilai, seperti di Italia, wisata kapal pesiar juga bisa menambah wisatawan jika diterapkan di Indonesia.

Hal itu disampaikan August dalam pertemuan antara delegasi MPR RI dan masyarakat Indonesia di Kantor KBRI di Roma, Italia, Rabu (7/10/2015) malam.

Pertemuan itu juga dihadiri Dubes RI untuk Vatikan Budiarman Bahar dan puluhan warga Indonesia di Italia.

Adapun delegasi MPR yang hadir adalah Wakil Ketua MPR Oesman Sapta dan Mahyudin, Ketua Fraksi PDI-P di MPR Ahmad Basarah, Ketua F-PPP di MPR Irgan Chairul Mahfidz, pimpinan Badan Sosialisasi MPR Zainut Tauhid, pimpinan Badan Penganggaran Idris Laena, anggota Badsos MPR Simardji Tjondropragolo dan Hadi Mulyadi Mashud, serta delegasi lainnya.

August mengatakan, jumlah wisatawan di Italia mencapai 50 juta per tahun. Angka itu hanya beda sedikit dengan jumlah penduduk Italia sebesar 61 juta. Wisata kapal pesiar atau cruise salah satu hal yang menarik banyak wisatawan.

"Bayangkan satu kapal cruise bisa membawa sampai 4.000 orang," katanya.

August menambahkan, wisata kapal cruise sempat diprotes di Indonesia karena adanya kasino di dalam kapal. Soal masalah itu, menurut August, kasino tidak boleh beroperasi ketika kapal berlabuh di Italia. Saat berlayar kembali, kasino baru kembali beroperasi.


Cak dan Ning Kota Surabaya menyambut turis yang melintasi garbarata (jembatan penghubung kapal dan terminal) saat turun dari kapal pesiar MV Seabourn Odyssey yang singgah di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/11/2014).(Sumber foto: BBC)

Ia lalu menyinggung keinginan pemerintahan Joko Widodo agar para dubes bisa menarik wisatawan ke Indonesia. Menurut dia, agak sulit untuk memasarkan wisata Indonesia di Italia jika kapal pesiar tidak beroperasi di Tanah Air.

Menurut August, jika kapal pesiar beroperasi di Indonesia, banyak daerah yang bisa disinggahi dalam sekali pelayaran. Hal itu juga akan berimbas positif bagi ekonomi warga setempat seperti meningkatnya penjualan kerajinan tangan. Warga Indonesia juga bisa bekerja di kapal pesiar.

"Ini saya kira sangat penting. Ini saya pikir yang belum dipikirkan pemerintah," katanya.

Sementara itu, Oesman Sapta sependapat bahwa wisata kapal pesiar mesti dihidupkan di Indonesia untuk menarik banyak wisatawan. "Indonesia dengan begitu banyak pulau memungkinkan, kenapa tidak dilakukan," kata Oesman.

Sumber: BBC
Editor: Udin