BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Muramis, memastikan, kapal feri cepat MV Blue Sea Jet rute Batam-Tarempa dan Letung Anambas, siap menambah rute menyinggahi Pelabuhan Tanjungpinang untuk menggantikan tiga ferry cepat yang operasionalnya dihentikan sementara oleh KSOP Tanjungpinang, karena kurang laik berlayar ke laut Letung, Tarempa, Anambas.

"Kami sudah menggelar rapat dan membahas masalah ini dengan pihak managemen Blue Sea Jet Batam. Dari pembahasan itu, mereka menyatakan siap menyinggahi Tanjungpinang untuk mengangkut penumpang," ujar Muramis pada wartawan di Tanjungpinang, Rabu (7/9/2016).

Untuk bisa menyinggahi Tanjungpinang, tambah Muramis, pihak managemen kapal terlebih dahulu harus mengurus izin administrasi penambahan rute ke instansi terkait, yang sebelumnya dari Batam langsung ke Letung dan Tarempa, Anambas, saat ini menambah rute ke Tanjungpinang.

"Dengan kesediaan managemen MV Blue Sea Jet ini, mengenai masalah ketersediaan kapal pengganti dari Tanjungpinang-Anambas sudah bisa teratasi," ujar Muramis.

Selanjutnya, tambah dia, adalah pembahasan mengenai tarif tiket, antara managemen dengan pemerintah Provinsi Kepri, yang nantinya akan kembali dibahas dan dirapatkan dengan pihak managemen.

"Kita masih rapat membahas terkait tarif tiket yang akan diberlakukan kepada masyarakat. Harapan kita, tarif tiket ini sama seperti harga yang tiket sebelumnya. Namun saat ini belum final, masih dalam pembahasan," jelasnya.

Kepala Kantor Kesahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) II Tanjungpinang, Teddy Mayandi mengatakan, pihak managemen Blue Sea Jet sudah setuju dan akan membantu mengisi kekosongan transporasti untuk singgah ke Tanjungpinang dan membawa penumpang.

"Dalam rapat tadi, mereka sudah mau dan menyanggupi akan singgah ke Tanjungpinang menggantikan sementara kekosongan kapal tujuam Anambas," terangnya.

• Baca: Dishub Kepri Minta MV Blue Sea Jet Layani Rute Tanjungpinang-Anambas

Terkait besaran tarif tiket yang akan dipungut dari penumpang, dari Tanjungpinang-Anambas, belum ada keputusan final, sehingga masih dilakukan pembahasan dengan Disub Kepri. Untuk masalah tarif tiket itu memang kebijakan dari Pemerintah.

"Tentunyaa pihak managemen kapal ini, meminta ada kenaikan tarif sebab biaya operasional kapal bertambah, karena harus mutar dulu ke Tanjungpinang. Mereka masih menghitung tambahan tarif tiket kapal," ujarnya.

Editor: Udin