Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kisah Orang-orang yang Membangun Bahtera Nabi Nuh di Kentucky
Oleh : Redaksi
Jum'at | 02-09-2016 | 08:00 WIB
kapal_nabi_nuhbyapphotojohnminchillo.jpg Honda-Batam

Sebuah replika kapal Nabi Nuh telah dibangun oleh orang-orang yang meyakini bahwa alam semesta dan manusia adalah ciptaan Tuhan - disebut sebagai creationist. (Foto: JOHN MINCHILLO)

SETELAH para creationist (orang-orang yang meyakini alam semesta dan manusia adalah ciptaan Tuhan seperti dalam kitab suci) membangun replika bahtera Nabi Nuh seharga US$100 juta (sekitar Rp1,3 triliun), Kelly Grovier melihatnya sebagai simbol perlindungan abadi.

Ke mana Anda mencari tempat aman dari dunia? Agama? Keluarga? Olahraga? Sejumlah foto beredar dalam berita dan media sosial baru-baru ini menggambarkan struktur kontroversial yang dibuka untuk umum di Kentucky utara, Amerika Serikat - menunjukan ukuran luar biasa di mana beberapa orang akan pergi ke sana melindungi diri dari tekanan sosial yang tak diinginkan.

Replika bahtera Nabi Nuh, yang berukuran raksasa senilai US$100 juta (sekitar Rp1,3 triliun), dibangun oleh orang-orang yang berhimpun dalam aliran creationist bernama Answer in Genesis, mengingatkan pemikiran obsesif cemerlang seorang seniman rakyat AS dari abad ke 19 - yang memiliki visi atas sebuah kapal penyelamat saat kiamat tiba seperti dijelaskan dalam Injil. Kapal itu yang memancarkan cahaya akan menarik keinginan manusia untuk membangun tempat peristirahatan bagi jiwa.

Dibangun persis menyerupai dimensi-dimensi yang dijelaskan dalam Kitab Suci (yang menceritakan kisah bagaimana Tuhan mengingatkan Nuh bahwa dia akan menghancurkan dunia dengan gelombang banjir sebagai hukuman atas kejahatan manusia), bahtera yang baru dirancang di Williamstown, Kentucky, membentang secara mengejutkan sepanjang 137 meter, berdiri setinggi 23 meter dan selebar 14 meter.

Para penganut aliran ini yang bertanggung jawab atas pembuatan kapal Nuh ini memperkirakan dunia hanya berusia 6.000 tahun. Bagi mereka, rekonstruksi bahtera Nuh memberikan simbol yang jelas tentang perlindungan dari bahaya duniawi dan serangan sekularisme.

Tetapi para pihak yang menolak pembangunan bahtera raksasa, yang ruangan dalamnya berisi replika ukuran asli hewan-hewan di dunia (termasuk dinosaurus), menyatakan keberatan atas pendanaan yang diterima perusahaan dari pembuat undang-undang lokal.

Para pengkritik itu melakukan protes di luar bangunan kapal itu, berkeras bahwa dukungan masyarakat terhadap proyek Kristen itu sama artinya dengan pemerintah mendukung semangat anti ilmiah di balik pembangunan bahtera tersebut; suatu penghinaan atas persyaratan federal yang memisahkan kegiatan gereja dan negara.

Ini bukan yang pertama bahtera Nabi Nuh muncul pada puncak ketegangan antara persaingan visi dunia dan apa artinya hidup di dalamnya.

Pada abad ke 19 seorang seniman dan penganut keyakinan Quaker, Edward Hicks berulang kali mendapati dirinya berjuang dengan tuntutan dari kalangan ortodoks. Sebagai orang yang bermoral di masa mudanya, akhirnya Hicks memastikan dirinya pada prinsip-prinsip ajaran Quaker yang konservatif.

Dia berusaha untuk menguatkan dedikasi beragamanya melalui penciptaan serial lukisan yang dinamakannya The Peaceable Kingdom, tempat umat manusia dan semua makhluk di bumi kembali ke sebuah negara selaras yang indah.

Di antara karyanya yang indah adalah karya tahun 1.846 yang menggambarkan masuknya sepasang demi sepasang hewan-hewan bumi ke dalam Bahtera Nuh.

Sebuah potret binatang yang aneh dari Hicks, secara aneh digabungkan dengan raut wajah singa yang menatap balik pada kita dengan sedih, tidak merasa yakin dengan perjalanan ke depan, menempatkan lukisan dengan keintiman yang tidak tertahankan.

Ditempatkan saling bersebelahan dengan bahtera Nuh yang baru dibuat di Kentucky, lukisan Hicks menunjukkan daya tarik abadi dari alat transportasi yang masuk akal dari dunia yang tenggelam dalam kenyataan.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Dardani