Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mari Mengenal Virus Zika, Gejala dan Pencegahannya
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 29-08-2016 | 17:19 WIB
Nyamuk-Aedes-Aegypti-edit.gif Honda-Batam

sistim penyebaran Virus Zika, hampir sama dengan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypti, demikian juga pada penderita, mulai dari inkubasi dan gejalanya (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ditemukanya 41 orang warga Negara Singapura penderita Virus Zika membuat warga masyarakat Kepri was-was. Selain sangat berdampak pada resiko penyebaran hingga ke Provinsi Kepri, ketidak-tahuan warga atas gejala dan pencegahan menjadi momok yang sangat menakutkan.      

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Djejep Yudiana mengatakan, sesuai dengan penelitiaan para ahli, sistim penyebaran Virus Zika, hampir sama dengan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypti, demikian juga pada penderita, mulai dari inkubasi dan gejalanya.

"Tetapi Virus Zika berbahaya pada Ibu hamil, karena sesuai dengan penelitian yang dilakukan, Ibu hamil yang mengidap atau menderita penyakit Zika, akan berpotensi tertular pada bayinya. Pengaruh Virus Zika pada bayi, akan merusak saraf otak yang menyebabkan anak lahir tidak sempurna," ujarnya.  

Sementara itu, berdasarkan penelitiaan Dr Herawati Sudoyo Ph D, Deputi Direktur Eikjman Institute yang diambil dari Situs Deherba.com, Virus Zika atau Zika Virus adalah virus yang proses penularannya melalui media nyamuk Aedes aegypti. Masih satu family dengan virus lain seperti virus penyebab penyakit demam berdarah, penyakit kuning, dan penyakit chikungunya.

Virus ini pertama ini diidentifikasi pada tahun 1947 di negara Uganda. Temuan pertama kali dari kasus Zika Virus justru didapatkan dari kasus demam yang muncul pada kera asli endemik Uganda. Kemudian virus ini menjangkiti manusia dan pernah menyerang sejumlah populasi manusia di kawasan Afrika secara meluas pada tahun 1954.

Kasus pertama penyakit yang disebabkan Virus Zika terjadi di Yap Islan luar Afrika, sebuah pulau di kawasan Pasifik Mikronesia pada tahun 2007. Semenjak itu, kasus Zika Virus beberapa kali muncul dalam frekuensi yang tidak kuat di kawasan Pasifik. Di Asia Tenggara sendiri kasus ini masih terbilang sangat langka.

Pada tahun 2015 Lembaga kesehatan Eikjman Institute melalui Deputi Direktur Eikjman Institute Dr.Herawati Sudoyo Ph D, menemukan munculnya kembali kasus Zika Virus di Indonesia, tepatnya di kawasan Jambi pada awal semester tahun 2015 lalu.

Expand