Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Dilayani Ambulance, Pria Ini Gotong Jenazah Istrinya 12 km
Oleh : Redaksi
Jum'at | 26-08-2016 | 10:14 WIB
man_carry_wifes_bodybybbc.jpg Honda-Batam

Dia ditemani oleh putrinya yang berusia 12 tahun, pria India ini menggotong jenazah istrinya yang meninggal karena TBC. (Foto: BBC)

 

BATAMTODAY.COM, Bhawanipatna - Seorang pria miskin di India menggotong jenazah istrinya hingga 12 km setelah rumah sakit diduga tidak dapat menyediakan ambulans untuk membawa jenazah kembali ke desa mereka. Istri Dana Majhi, Amang berusia 42 tahun, meninggal karena TBC di rumah sakit di kota Bhawanipatna.

 

Majhi mengatakan desanya terletak 60 km dari rumah sakit dan dia tidak mampu menyewa kendaraan untuk membawa jenazah istrinya. Namun, otoritas rumah sakit menepis tuduhan itu.

"Wanita tersebut dibawa ke rumah sakit pada Selasa dan meninggal pada malam yang sama. Suaminya mengambil jenazah tanpa memberitahu petugas rumah sakit," kata petugas medis senior, B Brahma.

Istri Majhi diperkirakan meninggal pada Selasa malam dan Majhi mulai berjalan dengan menggotong jenazah istrinya pada Rabu setelah petugas rumah sakit terus mendesaknya untuk mengambil jenazah.

"Saya terus memohon kepada pihak rumah sakit untuk menyediakan kendaraan untuk membawa jenazah istri saya, tapi tidak ada bantuan. Karena saya orang miskin dan tidak mampu menyewa kendaraan pribadi, saya tak ada pilihan selain menggotongnya," kata Majhi.

Menurut Majhi, pada Rabu pagi dia membungkus jenazah istrinya dengan kain dan mulai berjalan menuju desanya di Melghar, ditemani anak perempuannya berusia 12 tahun.

Dia telah berjalan sekitar 12 km ketika beberapa orang di jalan menghalanginya dan kemudian ambulans pun tiba. Jenazah istri Majhi akan dikremasi pada Rabu sore.

Petugas administrasi di Bhawanipatna, Brunda D, mengatakan dia mengurus kendaraan untuk membawa jenazah Amang segera setelah dia mengetahuinya.

"Saya sudah meminta petugas berwenang untuk menyediakan 2.000 rupe (sekitar Rp395 ribu) untuk keluarga, dalam (aturan) Harischandra Yojana, yaitu skema pemerintah yang memberikan warga miskin sejumlah uang untuk mengkremasi jenazah anggota keluarga. Selain itu, keluarga juga akan mendapatkan 10.000 rupe dari Palang Merah," katanya.

Pada Februari, pemerintah India mengumumkan skema untuk memastikan mobil jenazah tersedia untuk membawa jenazah warga miskin dari rumah sakit kembali ke rumah mereka.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, pusat pelayanan kesehatan di Orissa telah menerima setidaknya enam laporan dari daerah-daerah terpencil, ada warga yang membawa jenazah dengan sepeda, becak, dan bahkan dipan kayu karena tak punya uang untuk menyewa kendaraan.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Dardani