Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Alat Elektronik Rusak Gegara Trafo PLN Terbakar, Warga Kampung Jago Pilih Lapor Polisi
Oleh : Harjo
Kamis | 25-08-2016 | 13:26 WIB
angota-Polsek-tinjau.gif Honda-Batam

Anggota Polsek Bintan Utara didampingi perangkat RT setempat melakukan kroscek alat elektronik warga yang mengalami kerusakan pasca trafo PLN terbakar (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Trafo PLN yang terbakar di Kampung Jago, Desa Lancangkuning, Kecamatan Bintan Utara, disinyalir sebagai penyebab puluhan alat elektronik milik warga rusak itu ternyata berbuntut panjang. Pasalnya pertemuan pertama antara pihak PLN dengan masyarakat belum juga membuahkan hasil. Alhasil, warga menyampaikan keluhannya kepada pihak Kepolisian.

Kholili, Kepala Desa Lancangkuning kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Kamis (25/8/2016) menjelaskan, pasca terbakarnya travo listrik secara tiba-tiba di kampung Jago, sedikit 28 alat elektronik milik warga setempat rusak secara bersamaan. Diduga kerusakaan tersebut akibat travo listrik terbakar atau listrik mati mendadak, sehingga berakibat kepada alat elektronik warga.

"Warga sudah melakukan pertemuan dengan pihak PLN, namun penjelasan dari PLN tidak menemukan solusi atau jalan keluar.  Sehingga warga masih kurang puas dan menyampaikan keluhannya ke Polsek Bintan Utara," ungkap Kholili.

Kholili menegaskan, terkait musibah yang menimpa warganya tersebut, ia berharap adanya solusi dari pihak PLN. Namun warga menilai PLN justru bersikap arogan.

"Permasalahannnya, kalau PLN menjelaskan dengan baik, bisa saja warga terima. Tetapi karena terkesan menghindar, itu yang membuat masyarakat resah atas pelayanan pihak PLN ini," terangnya.

Kapolsek Bintan Utara, Komisaris Polisi Jaswir kepada BATAMTODAY.COM, membenarkan permasalahan alat elektronik warga yang rusak pasca terbakarnya travo listrik dan pertemuan dengan pihak PLN yang menemukan solusi, sehingga warga menyampaikan keluhannya kepada Polsek Bintan Utara.

"Warga memang belum bisa terima dengan penjelasan dari PLN, dimungkinkan dalam waktu dekat  akan dilakukan pertemuan kembali, untuk mencari solusinya. Kita berharap warga bisa lebih bersabar untuk mencari solusi yang lebih baik dan untuk kebaikan bersama demi kondusifnya daerah ini," harapnya.

Sebelumnya, salah satu travo listrik PLN Tanjunguban terbakar di Km 7 Desa Lancangkuning, Kecamatan Bintan Utara, Minggu (21/8/2016) malam, sekitar pukul 20.30 Wib. Akibatnya, sejumlah alat elektronik dan alat rumah tangga milik warga di sekitar travo tersebut ikut rusak dan terbakar.

Lias, salah seorang warga Kampung Jago, Desa Lancangkuning, kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Senin (22/8/2016) mengatakan, alat elektronik miliknya menjadi korban dari terbakarnya travo listrik di sekitar kampungnya.

"Saat terjadinya padam listrik secara mendadak akibat travo terbakar tersebut, alat elektronik ikut rusak dan terbakar. Setelah di kroscek ternyata ada belasan rumah warga yang mengalami hal serupa, mengalami kerusakan alat eletronik seperti televisi dan lainnya," ungkapnya.

Lias menjelaskan, setelah dilakukan kroscek, ternyata jumlah alat eletronik milik warga yang mengalami kerusakan jumlah mencapai belasan yang sudah terdata.

"Yang sudah didata jumlahnya sudah belasan, semoga pihak manajemen PLN yang bertindak sebagai pelayan, bisa lebih peduli dan meningkatkan pelayanan," harapnya.

Expand