Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wangi Parfum Bisa Perangi Kejahatan, Lho!
Oleh : Redaksi
Kamis | 25-08-2016 | 09:51 WIB
perfume_bottelbyap.jpg Honda-Batam

Parfum dan berbagai botolnya. (Foto: AP)

BATAMTODAY.COM, London - Para ilmuwan menganalisis bagaimana komponen kimia dalam parfum bisa beralih dari pakaian seseorang kepada yang lainnya.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa komponen-komponen kimia dari aroma parfum bisa beralih dari pakaian seseorang ke pakaian orang lain.

Hal ini, menurut para peneliti dalam jurnal Science and Justice, wewangian parfum bisa menjadi alat yang berguna dalam kasus-kasus yang melibatkan kontak fisik, seperti kekerasan seksual.

Pimpinan peneliti, Simona Gherghel, dari University College London, mengatakan: "Kami pikir ada banyak potensi dengan parfum, karena banyak orang menggunakannya. Kita tahu sekitar 90% wanita dan 60% pria menggunakan parfum secara teratur.

"Meskipun banyak hal yang dikerjakan dalam ilmu forensik terhadap proses peralihan - misalnya, peralihan serat atau residu dari senjata - tapi sampai saat ini belum ada penelitian tentang peralihan parfum."

Para peneliti menemukan bahwa beberapa komponen dalam aroma parfum seorang pria bisa beralih dengan mudah dari pakaian yang satu ke pakaian lainnya.

Ketika dua orang tengah bersama selama satu menit, maka 15 dari 44 komponen kimia parfum sudah terdeteksi pada pada pakaian orang kedua. Jika waktu yang dihabiskan orang-orang itu meningkat menjadi 10 menit, maka 18 komponen kimia sudah terdeteksi.

Para ilmuwan juga melacak bagaimana waktu bisa mempengaruhi peralihan senyawa volatil atau mudah menguap. Mereka menemukan bahwa lima menit setelah parfum disemprotkan, 24 dari 44 komponen parfum terdeteksi pada potongan kain kedua setelah berhubungan selama 10 menit.

Enam jam setelah parfum disemprotkan, 12 komponen beralih dan tujuh hari kemudian, enam komponen kimia volatil menempel.

Dr Ruth Morgan, direktur UCL Pusat Ilmu Forensik, mengatakan: "Ini adalah studi percontohan dan penelitian konsep-bukti. Kami telah menunjukkan bahwa pertama, parfum memang bisa beralih, dan kedua, kita bisa mengidentifikasi ketika proses peralihan itu telah terjadi.

"Di masa yang akan datang, bisa jadi ada situasi di mana kontak antar dua individu bisa diciptakan dan ini adalah sebuah cara cerdik untuk mengetahui jenis hubungan apa yang terjadi dan kapan kontak itu berlangsung."

Namun tim menambahkan bahwa, setiap bukti harus dikumpulkan secepatnya setelah sebuah penyerangan terjadi, karena kegunaannya bisa terbatas. Mereka juga mengatakan tidak mungkin hanya aroma parfum saja yang bisa digunakan untuk memecahkan suatu kasus.

Dr Morgan menambahkan: "Hal ini tidak akan menjadi indikator tunggal. Kami berharap ada banyak hal yang dilibatkan dalam proses penyelidikan. Kami tidak ingin itu hanya berupa DNA atau hanya sidik jari atau hanya parfum.

Tetapi menggabungkan bentuk-bentuk lain dari sebuah bukti, itulah cara membangun agar menjadi sebuah gambaran yang sangat menarik.

Tim mengatakan sekarang ini lebih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menilai bagaimana parfum bisa beralih dalam rekonstruksi forensik yang lebih realistis.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Dardani