Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Butuh Batu Miring, Parit SMKN 2 Lingga Longsor
Oleh : Nurjali
Selasa | 23-08-2016 | 15:38 WIB
paritsmkn5lingga.jpg Honda-Batam

Para guru dan murid SMKN 2 Lingga gotong royong memperbaiki parit yang nyaris longsor. (Foto: Nurjali)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Kondisi tebing parit di sebelah halaman SMKN 2 Lingga terlihat semakin hari semakin memprihatinkan. Bagaimana tidak, karung berisi pasir yang digunakan sebagai penyangga tebing tersebut nyaris hancur dihantam derasnya arus parit akibat hujan.

 

Pantauan BATAMTODAY.COM di lapangan, walau tidak mengganggu proses belajar mengajar siswa. Namun kondisi tebing yang berkontur tanah itu kalau dibiarkan bakal merobohkan tebing hingga ke halaman sekolah.

Kepala sekolah SMKN 2 Lingga, Crisma Tiolina mengatakan, kondisi tebing sekolah yang berhadapan langsung dengan halaman sekolah memang kondisinya begitu adanya.

"Sudah dari kemarin. Kita sudah tidak tahu lagi. Pernah dipasang karung berisi pasir, namun kondisinya lihat sendirilah," ujarnya saat ditemui, Selasa (23/8/2016).

Dia mengatakan, awalnya tebing tersebut sudah diukur untuk pemasangan batu miring. Namun sampai sekarang belum tampak realisasinya.

"Katanya, kemarin akibat defisit dan tertunda. Kita sudah sampai ke Bappeda, ke Disdikpora Lingga dan juga ke Dinas PU," ujarnya lagi.

Dikatakannya, saat ini pihak sekolah cuma bisa berharap agar bangunan batu miring dapat dipasang."Apa ada anggaran untuk batu miring. Kita tidak tahu juga," imbuhnya.

Setiap kali musim hujan melanda mengakibatkan tebing parit tersebut semakin tergerus. Namun sampai hari ini belum ada pehatian serius pemerintah daerah setempat untuk menngantisipasi agar tebing tersebut tidak roboh.

Anehnya juga, pernah diukur oleh instansi terkait, sampai hari ini belum ada realisasi dari dinas tersebut.

Menanggapi hal ini, Kasi Pengairan Sumarno, membenarkan akibat defisit pelaksanaaan pembangunan batu miring tersebut tertunda. "Kemarin akibat defisit tertunda. Namun di APBD-P nanti sudah kita masukkan," katanya.

Dijelaskan, untuk mengantisipasi supaya tebing tidak roboh, maka pelaksanaannya nanti hanya sepanjang halaman sekolah. "Anggarannya tidak seperti rencana awal," ujarnya.

Anggaran untuk pelaksanaannya kata Sumarno, sekitar Rp 300 juta. Namun pada anggaran murni 2016 dianggarkan sekitar 1 M.

"Saat ini APBD-P belum disahkan. Kalau disahkan pelaksanaanya sepanjang halaman dan pekarangan sekolah saja,"imbuhnya.

Editor: Dardani