Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Belasan Alat Elkteronik Warga Tanjunguban Rusak Tersambar Arus Berlebih

PLN Sebut Tak Ada Kaitan Antara Travo Terbakar dengan Rusaknya Alat Elektronik Warga
Oleh : Harjo
Senin | 22-08-2016 | 12:14 WIB
PLN.jpg Honda-Batam

Sejumlah warga Tanjunguban mendatangi kantor PLN Tanjunguban terkait pelayanan PLN (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Salah satu travo listrik PLN Tanjunguban terbakar di km 7 Desa Lancangkuning, Kecamatan Bintan Utara, Minggu (21/8/2016) malam, sekitar pukul 20.30 Wib. Akibatnya, sejumlah alat elektronik dan alat rumah tangga milik warga di sekitar travo tersebut ikut rusak dan terbakar.

Lias, salah seorang warga Kampung Jago, Desa Lancangkuning, kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Senin (22/8/2016) mengatakan, alat elektronik miliknya menjadi korban dari terbakarnya travo listrik di sekitar kampungnya.

"Saat terjadinya padam listrik secara mendadak akibat travo terbakar tersebut, alat elektronik ikut rusak dan terbakar. Setelah di kroscek ternyata ada belasan rumah warga yang mengalami hal serupa, mengalami kerusakan alat eletronik seperti televisi dan lainnya," ungkapnya.

Lias menjelaskan, setelah dilakukan kroscek, ternyata jumlah alat eletronik milik warga yang mengalami kerusakan jumlah mencapai belasan yang sudah terdata.

"Yang sudah didata jumlahnya sudah belasan, semoga pihak manajemen PLN yang bertindak sebagai pelayan, bisa lebih peduli dan meningkatkan pelayanan," harapnya.

Mamat, kepala PDAM Tirta Jangi Tanjunguban, menyampaikan, akibat travo terbakar secara otomatis pelayanan PDAM menyuplai kebutuhan air kepada seluruh konsumen  di wilayah Tanjunguban Bintan Utata terganggu, bahkan secara penadapatan juga ikut dirugikan.

"Kalau listrik tidak menyala, otomatis pelayanan PDAM terganggu serta dirugikan karena tidak bisa menyuplai kebutuhan air bagi masyarakat," terangnya.

Mamat menyebutkan, dalam sehari kebutuhan air yang harus disuplai kepada pelanggan sedikitnya sekitar 2700 M3, artinya kerugian yang diderita mencapai belasan juta rupiah.

Sementara itu, Kepala PLN Ranting Tanjunguban, Amrizal kepada BATAMTODAY.COM secara terpisah, membenarkan telah terjadi kerusakan salah satu travo PLN yang diperkirakan karena sudah termakan usia atau sudah tua.

"Benar ada travo PLN yang terbakar, sehingga pelayanan terganggu. Pihak PLN sudah memperbaiki agar pelayanan listrik kembali bisa berjalan," katanya.

Sebaliknya, saat ditanya akibat travo terbakar menyebabkan sejumlah alat eletronik warga rusak dan terbakar, Amrizal berdalih, kerusakan alat elektronik milik warga tidak ada hubungannya dengan travo yang terbakar.

"Kalau ada elektronik milik warga yang terbakar, hal tersebut tidak ada hubungannya dengan travo milik PLN yang terbakar," tegasnya.

Editor: Udin