Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kelompok Gigih Rahmat Ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua
Oleh : Irawan
Senin | 15-08-2016 | 14:26 WIB
20160815_130559.jpg Honda-Batam

Brigjen Agus Rianto, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Mabes Polri menegaskan, kelompok teroris Batam, Katibah Gigih Rahmat atau Katibah Gonggong Rebus (KGR) pimpinan Gigih Rahmat Dewa (GRD) saat ini ditahan di Mako Brimob Kepala Dua, Depok.

"Setelah selesai pengembangan dan penggeledahan di Batam‎, kelimanya langsung dibawa ke Jakarta. Akhir minggu kemarin mereka dibawa ke Jakarta, sekarang sudah di Jakarta dan ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua," kata Brigjen Agus Rianto, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, di Jakarta, Senin (15/8/2016).

Menurut Agus, kelima teroris Batam yang dibawa ke Jakarta dan ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok adalah Gigih Rahmat Dewa alias GRD (31), TS (46), ES (35), TR (21), HGY (20).

Sementara Muhammad Tegar Sucianto (MTS), yang sebelumnya sempat ditangkap bersama kelompok teroris Batam dan disangkakan terlibat dalam jaringan GRD, akhirnya dibebaskan karena tidak cukup bukti.

"Yang satu orang itu (MTS) tidak cukup bukti, dia diamankan karena saat penangkapan dia bersama salah satu target," kata Agus.

Mabes Polri pun berdalih, bahwa penangkapan terhadap Muhammad Tegar Sucianto, bukan tindakan salah tangkap tetapi tidak cukup bukti. "Siapapun itu yang bersama target kami pasti ikut dibawa, diproses kalau tidak terbukti ya dipulangkan," katanya.

Seperti diketahui, kelompok teroris Batam, Katibah Gigih Rahmat atau Katibah Gonggong Rebus (KGR) pimpinan Gigih Rahmat Dewa (GRD), yakni sebagai kelompok yang menjadi fasilitator keberangkatan WNI yang hendak ke Suriah melalui Turki untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Bahkan ‎Gigih Rahmat Dewa juga menjadi penerima dan penyalur dana untuk kegiatan radikalisme yang bersumber dari Bahrun Naim, pimpinan ISIS Asia Tenggara

Tidak hanya itu, Gigih bersama dengan Bahrun juga berencana menyerang Singapura melalui roket. Namun, hingga kini barang bukti roket itu belum ditemukan.

Keterlibatan kelompok Gigih Rahmat Dewa juga sebagai penampung dua Uighur, yakni Doni yang dideportasi dan Ali yang tertangkap bersama Abu Musab di Bekasi.

Di mana Ali, dijemput tersangka bom bunuh diri Polresta Surakarta, Nur Rohman dari Batam ke Bogor selanjutnya dititipkan kepada Abu Musab di Bekasi.

Editor: Surya