Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BI Gelontorkan Rp2 M untuk Bangun Sarana di Situs Melayu Penyengat
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 15-08-2016 | 11:02 WIB
penyengat.jpg Honda-Batam

Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Bantu Pelestarian budaya di situs Pulau Penyengat, Bank Indonesia (BI) gelontorkan dana Rp2 miliar dana CSR  untuk membangun balai adat, sarana transportasi, gazebo dan jembatan situs kursi, serta perbaikan pagar Balai Adat.

 

Pemberiaan bantuan dilakukan Gubernur BI Agus DW.Martowardoyo, dalam Program CSR, Bhakti BI, dalam Pelestarian Budaya dan tradisi Melayu, di Pulau Penyengat-Tanjungpinang, Minggu (14/8/2016).

Gubernur BI Agus D.W. Martowardoyo mengatakan, pemberiaan bantuan dalam mendukung sarana dan prasaran Situs Sejarah di Penyengat, yang merupakan asal muasa Bahasa Indonesia itu adalah bentuk kepdedulian BI dalam Pelestarian Budaya dan Tradisi Melayu dalam semangat Dedikasi untuk Negeri.

Adapun rincian dana peruntukan Rp2 miliar bantuan sosial BI Untuk sarana dan Prasaran di Situs Pulau Penyengat, adalah untuk membangun Balai adat ‎pulau penyengat Rp310 juta, perbaikan sarana transportasi pulau penyengat senilai Rp.560 juta, perbaikan gazebo dan jembatan situs bukit kursi, serta Rp300 juta untuk biaya perbaikan pagar balai adat Melayu.

"Selain itu kami juga akan mencoba untuk membantu supaya kedepanya kita dapat melakukan pentas budaya melayu secara berkala selama satu tahun id kota inia. Bank Indonesia, akan terus mendukung, pelsetariaan Budaya dan perbaikan kawasan Wisata dalam meningkatkan kunjungan Wisatawan ke Kepri dan Tanjungpinang, Khususnya," paparnya.

Kedepan, tambah dia, juga perlu dibuat Forum‎ untuk menapilkan tarian-tarian dan seni budaya Melayu sehingga, akan menunjang Parewisata di daerah ini, dan akan banyak wisatawan yang hadir. Selanjutnya, dengan destinasi Wisata Pulau Penyengat sebagai Asal Bahasa Indoensia ini, akan berdampak pada penginapan hotel di Tanjungpinang, Batam, Bintan.

"Budaya melayu, khususnya Pulau Penyengat sebagai Pulau Asal Bahasa Pemersatu, Bahasa Indonesia, perlu terus dilestarikan, demikian juga Wisata Bahari dan kemaritimanya,"ujar Agus D.W. Martowardoyo.

Kepada Masyarakat, Agus juga ‎ memgucapkan rasa terimakasihnya atas sambutan yang baik dari masyarakat kota Tanjungpinang dan pulau Penyenga. Serta rasa kagumnya akan tradisi tarian penyambuatan dan musik yang begitu ramah.

Wali kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah mengatakan, Pulau Penyengat adalah pulau yangmemiliki sejarah yang sangat panjang, Pulau Penyengat kini juga telah menjadi destinasi wisata budaya di kota Tanjungpinang.

"Bangsa melayu adalah islam dan islam adalah melayu, dari maka itu eksitesi bangsa melayu ini menjadikan eksistensi juga bagi agama islam" sambung Lis.

Dalam kesempatan itu Lis juga mengatakan ia merasa tersanjung dan bangga dengan penampilan Gubernur BI yang layaknya sataria bangsa Melayu." Kami bangga sekali dengan penampilan bapak Gubernur BI pada harini berpenampilan bagaikan satria bangsa melayu, serta mampu menjunjung tinggi nilai budaya dari suatu daerah"sanjung Lis.

Lis juga menjelaskan apalah arti perkembangan daerah menjadi modren jika masyarakatnya meninggalkan budaya yang memajukan bangsa ini, oleh karena lis mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama menjaga serta melestarikan Budaya melayu.

Lis juga mengharapkan sekali agar masyarakat Pulau Penyengat dan Kota Tanjungpinang selalu dapat menjaga dan melestarikan adat dan tradisi dari Bangsa Melayu.

Editor: Dardani