Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pusat Canangkan Buka Tambak Udang Seluas 30 Hektar di Anambas
Oleh : Fredy Silalahi
Jum'at | 12-08-2016 | 17:51 WIB
tambak-udang-paname.jpg Honda-Batam

Pemerintah Pusat akan membuka tambak budidaya Udang Paname di Kampung Telapan dan Kampung Teluk, Desa Kuala Maras, Kecamatan Jemaja Timur seluas 30hektar (Sumber foto: jualikantambak.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pemerintah Pusat akan membuka tambak budidaya Udang Paname di Kampung Telapan dan Kampung Teluk, Desa Kuala Maras, Kecamatan Jemaja Timur. Masyarakat juga mendukung pembukaan tambak tersebut dan telah menyiapkan lahan berkisar 30 hektar.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Anambas, Yunizar menyebutkan, Tim dari Kementerian Pariwisata, Kementrian Pekerjaan Umum dan Kementrian Kelautan Perikanan, sudah menyurvei daerah rawa yang akan digunakan lahan tambak udang paname. Tim meminta lahan sekitar 30 hektar itu untuk 4 titik tambak, dengan ukuran tambak 1000 meter persegi.

"Budidaya udang ini paling cocok di rawa, pertemuan antara air tawar dengan air asin. Untuk itu kita sediakan lahan di Kuala Maras dan tim itu sudah menyurvei dan memetakan lahan. Tahun 2017 mendatang kita harap sudah terealisasi dan kita tinggal membuat proposal pengajuan tambak udang ini, karena butuh biaya untuk pembelian terpal dan kincir," terang Yunizar, Jumat (12/08/2016).

Hal tersebut digesa, lanjut Yuni, mengingat pangsa pasar udang di dalam dan di luar negeri sangat tinggi. Disamping itu juga terkait peraturan pemerintah yang membatasi ekspor ikan hidup ke luar negeri.

Program yang dicanangkan tersebut nantinya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya nelayan di Pulau Jemaja. Pasalnya, dalam hitungan tiga atau empat bulan sudah sudah bisa dipanen.

"‎Udang paname ini memiliki nilai ekonomis pada pangsa pasar, paling tidak bisa memenuhi kebutuhan lokal. Kita juga jangan fokus pada budidaya ikan napoleon dan kerapu, harus divariasikan, karena ekspor ikan hidup masih dibatasi oleh Pemerintah Pusat, sehingga belum tepat mendongkrak perekonomian masyarakat, khususnya para nelayan. Ini nantinya langsung dikelola oleh masyarakat dan didampingi oleh tim dari Sekolah Tinggi Perikanan," tegasnya.

Selain budidaya ikan hidup dan udang paname, DKP juga melakukan pengembangan budidaya kerang mutiara di Desa Bayat Kecamatan Palmatak. Bahkan budidaya tersebut bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Perikanan(STP).

"Setelah tanggal 17 nanti, tim dari STP akan turun ke Anambas untuk menyuntik nukleus kerang mutiara. Diperkirakan dua atau tiga tahun mendatang sudah bisa panen. Dan masa percobaan ini, sekitar 200 kerang dipelihara oleh nelayan. Ke depan, kita akan perbayak lagi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," ucapnya.

Sementara Kepala Desa Kuala Maras, Kecamatan Jemaja Timur, Megantara, mengaku telah menyediakan lahan sekitar 30 hektar untuk lahan tambak udang paname.

"Tiga hari lalu tim Kementrian itu turun ke Anambas untuk memetakan dan menyurvei, yang nantinya digunakan untuk tambak udang. Tentu kami sangat mendukung program ini, karena ini langsung bersentuhan dengan masyarakat," ujarnya.

Editor: Udin