BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Kejaksaan Negeri Daik Lingga masih bungkam terkait pemanggilan Kepala Desa Tanjungirat beserta sejumlah perangkat desanya beberapa waktu yang lalu.

Kepala Seksi Pidana Khusus yang juga merangkap Kepala Seksi Intelijen Kejari Daik Lingga, Eka Palapia, saat dikonfirmasi melalui telepon selullar dan pesan singkat, hingga kini belum menjawab pertanyaan wartawan, meski nomor yang dihubungi sedang aktif.

Salah satu sumber BATAMTODAY di lapangan mengatakan, kasus yang kini ditangani oleh Kejari Daik Lingga untuk Desa Tanjungirat, Kecamatan Singkep Barat, adalah terkait penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).

"Mungkin kasusnya DD dan ADD, tapi masih di meja intelijen," kata sumber yang enggan menyebutkan namanya, Kamis (11/8/2016).

Selain menangani kasus tersebut, sebelumnya Kajari Lingga juga memanggil beberapa pejabat di Sekretariat DPRD Lingga dan Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Lingga. Diduga kedua lembaga pemerintah tersebut dipanggil terkait kasus BUMD Kabupaten Lingga dan penyalahgunaan dana perjalanan dinas di DPRD Lingga.

Untuk kasus perjalanan dinas DPRD Kabupaten Lingga ini sendiri, hingga kini juga belum jelas penangannannya, meski sempat berhembus kabar kasus ini akan diteruskan. Penagangan kasus ini di Kejari Daik Lingga juga terkesan jalan di tempat.

Mandeknya penanganan sejumlah kasus dugaan korupsi di Kejari Daik Lingga, ternyata tidak itu saja. Kasus dugaan korupsi di KONI Lingga, yang disebut-sebut sudah hampir rampung pemeriksaannya, hingga kini belum juga ada tersangka.

Sebelumnya, pada Selasa (9/8/2016), Kepala Desa Tanjungirat, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Kahar, memenuhi panggilan Kejaksaan Negeri Lingga. Pemanggilan Kades ini diduga terkait kasus penyelewenangan Dana Desa. Selain Kades dan beberapa perangkat Desa di Tanjungirat juga dipanggil kejaksaan.

• Baca: Kepala Desa Tanjungirat Diperiksa Kejari Lingga

"Semalam Kepala Desa Tanjungirat penuhi panggilan. Hari ini ada juga perangkat desa yang dipanggil," kata salah satu sumber di desa tersebut, yang enggan menyebutkan namanya.

Editor: Udin